Kamis 27 Jun 2019 15:27 WIB

Lima Provinsi Tetapkan Status Darurat Kebakaran Lahan

BNPB siap menerjunkan bantuan pesawat dan helikopter untuk daerah darurat kebakaran.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Friska Yolanda
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru berusaha memadamkan api yang membakar semak belukar dan pepohonan ketika terjadi kebakaran lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Senin (25/3/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru berusaha memadamkan api yang membakar semak belukar dan pepohonan ketika terjadi kebakaran lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Senin (25/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menerima laporan status darurat dari lima provinsi yang mengalami kebakaran lahan. Dengan laporan itu, BNPB bisa menyalurkan bantuan penanggulangan kebakaran.

Kepala BNPB Doni Monardo menyebut sejak awal tahun, tiga provinsi yaitu Riau, Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat sudah mengajukan status darurat lebih dulu. Kemudian baru-baru ini, Jambi dan Kalimantan Tengah mengajukan status serupa.

Baca Juga

"Di sana (tiga provinsi) sudah kebakaran, Riau itu kebakaran sudah 3.100 hektare. Lebih awal buat status darurat ketiga provinsi itu. Kalau yang baru-baru ini ada Jambi dan Kalteng yang status darurat," katanya pada Republika.co.id, Kamis (27/6).

Ia menyatakan BNPB sudah memberi bantuan guna menangani kebakaran lahan. Bantuan yang diberikan khususnya helikopter dan pesawat cassa untuk membantu menurunkan hujan buatan.

"BNPB bisa beri bantuan ke sana karena sudah ada status darurat. Riau kerahkan 4 heli dan 1 (pesawat) Cassa untuk hujan buatan dari Februari. Di Sumsel tiga heli, Kalbar empat heli supaya enggak tunggu lama-lama langsung padam," ujarnya.

Di sisi lain, ia menekankan pentingnya menciptakan upaya kepedulian bersama menjaga lingkungan. Setiap elemen masyarakat punya tanggungjawab mencegah kebakaran lahan terus terjadi.

"Kita ingin peristiwa 2015 tak terulang. Kita maksimalkan pencegahan. Kebakaran ini pasti terjadi baik sengaja dan tidak, tinggal bagaimana penanggulangannya," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement