Kamis 27 Jun 2019 07:00 WIB

Jokowi Minta Pengajuan Visa ke Argentina Dipermudah

Kemudahan visa diharap mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden Argentina Mauricio Macri (kiri) di Istana Bogor, Rabu (26/6/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden Argentina Mauricio Macri (kiri) di Istana Bogor, Rabu (26/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Indonesia meminta proses pengajuan visa ke Argentina dipermudah. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden Argentina Mauricio Macri saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Bogor, Rabu (26/6). Kemudahan pengurusan visa diharapkan mampu meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Argentina, dan sebaliknya.

"Jadi sebenarnya ada dua hal yang paling besar, pertama untuk people to people contact. Hambatan kita adalah mengenai masalah visa, visa yang misalnya kita ke mereka, itu masa tunggunya lama sekali, dan kita sudah mulai bahas sebenarnya," jelas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Argentina, Mauricio Macri di Istana Bogor, Rabu (26/6).

Baca Juga

Menlu menyebutkan, perbincangan soal kemudahan visa sebetulnya sudah dibicarakan lama antara dua negara. Ia berharap, dengan komunikasi yang terjalin langsung antara dua pucuk pimpinan tertinggi Indonesia-Argentina, urusan soal visa ini bisa benar-benar dipermudah.

"Presiden (Argentina) langsung merespons, sistemnya mereka akan ditinjau ulang lagi, jadi bentuknya seperti apa. Tapi pada saat presidennya mengatakan bahwa sistem akan ditinjau lagi berarti akan ada perubahan yang signifikan," kata Retno.

Retno mengungkapkan, masa tunggu pengajuan visa Argentina selama ini mencapai 45 hari. Masa tunggu ini bisa diperpendek menjadi 20 hari bila pemohon visa Argentina telah memiliki izin visa Amerika Serikat (AS) atau Eropa sebelumnya. Indonesia, ujar Retno, tetap ingin mempermudah pengurusan visa dan memangkas masa tunggu di bawah 20 hari yang dianggap masih cukup lama.

"Masa tunggunya tetap panjang. Presidennya langsung nyaut dan bilang sistem visa akan diperbaiki. Tinggal implementasinya, berarti dari Kemenlu dan Home Affairs mereka yang akan menindaklanjuti pertemuan kedua presiden ini," kata Retno.

Selain peningkatan kunjungan pariwisata, ujar Retno, kemudahan visa juga diharapkan akan mempermudah kerja sama dagang antara kedua negara. Menlu menyebutkan bahwa saat Indonesia sedang gencar membuka pasar baru ke Amerika Latin, termasuk Argentina.

Demi pembukaan pasar baru tersebut, Indonesia akan menggelar Indonesia and Latin America and the Carribbean Business Forum, untuk yang pertama kali. Forum ini rencananya akan dikaitkan dengan dengan forum serupa yang digelar di Indonesia, yakni Indonesia Trade Expo pada Oktober 2019.

"Nah kita mau masuk ke sana meningkatkan perdagangan, kalau toolsnya (visa) gak kita bereskan, terkaget-kaget kita. Makanya ini yang mau kita bereskan," kata Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement