Rabu 26 Jun 2019 23:00 WIB

KPI Nilai Media Arus Utama Masih Jadi Kepercayaan Masyarakat

Media arus utama di penyiaran tetap dipercaya masyarakat.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Yuliandre Darwis (tengah)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Yuliandre Darwis (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengatakan media arus utama di Indonesia masih menjadi sumber yang dipercaya masyarakat. Hal itu ia ungkapkan dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu (26/5).

"Media arus utama di penyiaran tetap dipercaya masyarakat," kata Yuliandre.

Baca Juga

Menurut Darwis, segala kepastian informasi hanya dipercaya masyarakat adalah media arus utama. Meskipun ada media sosial namun pada akhirnya masyarakat akan bermuara juga pada media arus utama.

Ia menambahkan bahwa media arus utama harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Media arus utama juga harus dapat bertahan dengan arus informasi dari berbagai saluran yang begitu deras.

Menurutnya, hingga pemilu selesai pemberitaan pemilu di media arus utama cukup proposional. "Bahkan hoaks yang diributkan di media arus utama ternyata salah. Karena yang disebarkan itu adalah berita lama yang diedit dan disebarkan di media sosial sehingga menjadi viral," kata dia menjelaskan.

Yuliandre menambahkan, media arus utama ada juga yang terkena sanksi berupa teguran. Namun belum sampai pada sanksi yang berat seperti pencabutan izin siaran.  KPI juga berkolaborasi dengan Dewan Pers untuk melihat penerapan kode etik jurnalistik dalam pemberitaan di media arus utama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement