REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengomentari persidangan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan oleh Prabowo-Sandiaga.
Ia merasa persidangan PHPU mirip seperti menonton serial televisi Misteri Gunung Merapi dengan tokoh terkenalnya Mak Lampir. Sebab, kubu 02 banyak menyinggung kehadiran Daftar Pemilih Tetap (DPT) siluman.
"Terkait dengan DPT siluman, kemudian ada yang berapa siluman juga. Ini persidangan MK itu seperti nonton sinetron Mak Lampir, film Misteri Gunung Merapi. Karena apa? karena banyak sekali siluman-siluman yang muncul di sana," katanya dalam diskusi di DPP PA GMNI pada Rabu (26/6).
Ia mengakui memang sempat ada kesalahan administrasi soal nama-nama pemilih dalam DPT. Namun masalah itu sudah pernah diperbaiki. "Ada hal yang kurang sempurna. Tapi tidak bisa dikategorikan dengan pemilih siluman," ujarnya.
Ia menegaskan, proses persidangan di MK menunjukan dengan sendirinya bahwa KPU berhasil menjawab dalil-dalil kubu Prabowo-Sandiaga. "Terkait dengan dalil pemohon, KPU dalam proses persidangan MK telah berhasil menjawab dan mematahkan dalil-dalil yang diajukan pemohon," ucapnya.