Senin 24 Jun 2019 19:43 WIB

Pemohon Kartu Kuning di Indramayu Melonjak

Pembuat kartu kuning naik dari 100 lembar per hari menjadi 400 per hari.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Pemohon kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu membludak sejak masa libur panjang sekolah. Sebagian besar dari mereka adalah lulusan SMA/SMK yang ingin mencari pekerjaan.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Pemohon kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu membludak sejak masa libur panjang sekolah. Sebagian besar dari mereka adalah lulusan SMA/SMK yang ingin mencari pekerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Permintaan pembuatan kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, melonjak tajam. Lonjakan terjadi setelah kelulusan siswa SMA/SMK.

"Peningkatan pembuatan kartu kuning mencapai lebih dari seratus persen,’’ ujar Kabid Penta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Johar Manun, akhir pekan lalu.

Dalam kondisi normal, permintaan pembuatan kartu kuning itu hanya di kisaran 100 lembar per hari. Namun setelah masuk masa libur panjang sekolah, pembuatan kartu kuning bisa mencapai hingga 400 lembar per hari.

Menurut Johar, para pemohon kartu kuning itu kebanyakan merupakan lulusan SMA sederajat. Mereka bermaksud membuat kartu tersebut untuk kepentingan mencari pekerjaan.

"Kebanyakan untuk mencari pekerjaan di dalam negeri karena umur mereka masih kurang untuk kerja di luar negeri," kata Johar.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, ruangan pembuatan kartu kuning memang dipadati ratusan pemohon. Salah seorang pemohon kartu kuning, Wina, mengatakan, membuat kartu kuning untuk mencari pekerjaan. Gadis yang baru lulus SMK itu mengaku tak melanjutkan kuliah karena keluarganya tak mampu untuk membiayainya.

"Inginnya sih kerja dulu sambil ngumpulin uang. Kalau sudah cukup, baru kuliah," tutur Wina.

Lulusan jurusan Teknik Komputer dan Jaringan dari salah satu SMK itu pun mengatakan akan berusaha mencari pekerjaan di dalam negeri terlebih dahulu. Jika ternyata tak ada lowongan, dia mengaku akan pergi bekerja ke luar negeri.

"Ya coba-coba dulu cari kerja di sini. Semoga dapat," kata Wina berharap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement