Ahad 23 Jun 2019 16:55 WIB

KLHK dan Ribuan Orang Bersihkan Ciliwung

Limbah dan sampah yang sudah masuk Ciliwung mencapai 54,5 ton KOB per hari.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Gita Amanda
Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan SVP HSSE Pertamina Lelin Aprianto melakukan bersih Sungai Ciliwung dalam Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2019, Ahad (23/6) di Yayasan Bambu Indonesia.
Foto: Pertamina
Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan SVP HSSE Pertamina Lelin Aprianto melakukan bersih Sungai Ciliwung dalam Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2019, Ahad (23/6) di Yayasan Bambu Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan upaya pembersihan sampah di sepanjang DAS Ciliwung sepanjang 119 kilometer (km) di 33 Kecamatan bersama masyarakat, 31 komunitas dan pemerintah setempat pada Ahad (23/6). Kegiatan tersebut dilakukan oleh 8.000 peserta dan berupaya membidik Rekor Nasional MURI dari aspek jumlah komunitas yang terlibat dan panjang sungai yang dibersihkan.

Selain itu, kegiatan yang dilatarbelakangi oleh peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2019 itu, juga dilaksanakan karena sampah dan sungai yang sudah melewati daya dukungnya. Dari riset KLHK, jumlah limbah dan sampah yang masuk ke Sungai Ciliwung mencapai 54,5 ton Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) per hari. Padahal kemampuan sungai untuk menampungnya hanya 9,29 KOB per hari nya.

Baca Juga

Selain itu daerah sempadan sungai dari Bogor, Depok dan sebagian Jakarta Selatan yang 60 persennya merupakan luas total semadan Ciliwung, sebanyak 37,11 persennya kini sudah berubah menjadi daerah terbangun yang kedap air.

Menanggapi hal tersebut, Menteri KLHK, Siti Nurbaya Bakar mengatakan dengan melakukan kegiatan tersebut secara masal diharapkan upaya pemulihan mengenai sungai dan sampah bisa meningkat. Menurut dia, dengan melihat modal sosial yang dimiliki oleh berbagai pihak mengenai Ciliwung itu, pola restorasi terkait perbaikan kualitas itu bisa direplikasikan dengan baik di berbagai tempat.

"Semoga ke depan upaya ini bisa memberikan perlindungan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi juga bagi masyarakat setempat,” ujar dia kepada wartawan, Ahad (23/6).

Dia menuturkan, Bogor akan mendapatkan perhatian yang khusus karena memiliki lebih banyak hal yang harus diperhatikan. Dia menambahkan, secara nasional, saat ini sudah 90 persen Pemerintah Daerah (Pemda) memiliki pertaturan daerah (Perda) mengenai Sampah. Dia menegaskan, pihaknya sudah memberikan arahan kepada pemda Bogor, dan pelaksanaanya harus lebih diperkuat.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pecermaran dan Kerusakan Lingkungan, Karliansyah mengatakan, tantangan mengenai perubahan tata ruang dan tutupan lahan saat ini cukup tinggi di Ciliwung. Menurut dia, dengan mewujudkan sungai Ciliwung yang bersih dan menjadikannya sebagai halaman depan daripada halaman belakang rumah bisa memberikan nilai ekonomi dan berbagai tindak lanjutan yang terintegerasi.

“Di manapun kita berada, mari kita mulai dengan hal sederhana untuk berkontribusi mewujudkan keberlanjutan kehidupan,” kata dia.

Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin, yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, pelaksanaan acara dengan kementerian lingkungan hidup di Sungai Ciliwung itu sejalan dengan program Pemkab Bogor dalam memerangi sampah. Menurut dia, saat ini ada lebih dari 2.700 ton sampah setiap harinya di Kabupaten Bogor, namun hanya 600 hingga 700 ton sampah yang bisa terangkut setiap harinya. Menurut dia, kebanyakan sampah tersebut juga dalam pelaksanaanya masih dibuang ke sungai Ciliwung.

“Dengan adanya kegiatan ini tentunya sangat berpengaruh sekali untuk membersihkan Sungai Ciliwung, tetapi kita tidak akan hanya di Sungai Ciliwung saja, masih banyak sungai-sungai lain yang harus melalui gerakan seperti ini,” ujar Ade.

Dia menuturkan, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemkab Bogor untuk menindak lanjuti sampah tersebut. sambungnya, Hal utama yang dilakukan adalah mensosialisasikan perda mengenai denda membuang sampah sembarangan.

“Kami juga sedang membuat zonasi sampah. Lalu kami juga tahun ini akan menambah armada pengangkut sampah atau truk sejumlah 62,” kata dia.

Menurut Ade, Sungai Ciliwung sudah ditangani oleh KLHK, sambung dia, pihaknya hanya akan mendorong untuk membantu program dari KLHK. Kendati begitu, dia menegaskan, Pemkab masih membutuhkan bantuan dari KLHK untuk melestarikan sungai selain dari program pemungutan sampah tersebut.

“Itu supaya lahan tidak semakin menyempit juga. Permasalahan ini juga terkait memanfaatkan sungai secara bijak. Dan ini tentunya menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk terus mensosialisasikannya supaya tidak cepat rusak dan kotor,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement