Ahad 23 Jun 2019 07:54 WIB

Pengamat: Suksesi Kepemimpinan Parpol Perhatikan Demografi

Wajar apabila beberapa partai mulai melakukan evaluasi internal pascapemilu.

Peneliti Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Heroik M. Pratama
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peneliti Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Heroik M. Pratama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Heroik Pratama mengatakan suksesi kepemimpinan partai politik harus memperhatikan demografi pemilih Indonesia yang banyak didominasi kalangan milenial. Karena itu, menurut dia, suksesi kepemimpinan yang akan dilakukan beberapa parpol harus melahirkan pemimpin yang dekat atau memiliki kebijakan sesuai kebutuhan milenial.

"Urusan pengorganisasian memang menjadi urusan internaltetapi di sisi lain mereka tidak bisa menutup mata di tengah konteks demografi pemilih. Tentunya parpol punya kepentingan terkait ini, karena kita punya pemilih milenial cukup banyak," kata Heroik dalam diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu (22/6).

Baca Juga

Dia menilai ketika parpol mampu menyesuaikan dengan konteks program kebijakan yang ditawarkan untuk milenial, termasuk kader di struktur organisasi, itu akan mendorong kehadiran milenial sehingga bisa meningkatkan elektabilitas parpol tersebut. Namun, menurut dia, bukan berarti kepemimpinan parpol tidak dari milenial tidak mampu membingkai dirinya dan partainya sebagai kalangan muda.

Ia mengatakan fenomena di Pemilu 2019, banyak ketua umum parpol dan para calon legislatif meskipun klasifikasi umurnya bukan dari milenial, tetapi menawarkan program yang pro-milenial. "Bagaimana parpol mampu memenuhi program dan kebijakan yang ditawarkan kepada milenial yang memiliki karakter khusus tersendiri," ujarnya.

Selain itu, dia menilai wajar apabila beberapa partai mulai "bergejolak" setelah Pemilu 2019 untuk melakukan evaluasi internal terhadap mesin partainya masing-masing khususnya melakukan suksesi kepemimpinan. Parpol tersebut antara lain PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Demokrat yang diberitakan akan melangsungkan suksesi kepemimpinan tahun ini.

Heroik menilai wajar apabila parpol mewacanakan evaluasi internal khususnya terkait perolehan suara partai tersebut di Pemilu 2019 untuk melihat efektifitas kerja mesin partai. "Ada beberapa partai yang perolehan kursinya di parlemen menurun, itu menjadi satu hal wajar bagi parpol melakukan evaluasi terutama berkaitan dengan kerja-kerja dan pengorganisasian partai," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement