Jumat 21 Jun 2019 22:46 WIB

Hariyono Setuju Pengajaran Pancasila Harus Diindoktrinasi

Mata pelajaran Pancasila perlu diajarkan agar dapat diamalkan dalam keseharian.

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Teguh Firmansyah
Plt Kepala BPIP Hariyono didampingi Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Aris Heru Utomo.
Foto: Erik PP
Plt Kepala BPIP Hariyono didampingi Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Aris Heru Utomo.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono menegaskan, siswa sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) dan mahasiswa wajib diajarkan tentang nilai-nilai Pancasila.Menurut dia, mata pelajaran atau mata kuliah Pancasila harus dikenalkan kepada siswa dan mahasiswa supaya mereka dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami sudah koordinasi dengan Kemenristek Dikti dan Kemendikbud, materi sedang kita bahas bersama. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mengamanatkan Pancasila wajib menjadi mata kuliah umum," kata Hariyono dalam acara 'Temu BPIP dengan Media Massa Dalam Rangka Bulan Pancasila 2019' Kota Bekasi, Jumat (21/6).

Baca Juga

Hadir mendampingi Hariyono, yaitu Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP Baby Siti Salamah dan Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Aris Heru Utomo.

Menurut Hariyono, sejak pergantian era Orde Baru dengan Orde Reformasi, mata pelajaran Pancasila sudah dihapuskan di bangku sekolah dan kuliah.  Akibatnya, Pancasila seolah hilang dari ruang publik sejak tahun 1998. Kondisi itu mengakibatkan terjadinya kekosongan wacana Pancasila dalam memori kolektif bangsa.

"Dampaknya apa? maka yang muncul ideologi yang berbeda dan bertentangan dengan Pancasila. Konsekuensi dan akumulasi ini terjadi hampir dua dekade Pancasila tidak diajarkan jadi mata pelajaran atau mata kuliah," kata guru besar Universitas Negeri Malang (UM) ini.

Hariyono mengatakan, agar ideologi Pancasila tidak semakin tergerus oleh ideologi lain maka satu-satunya solusinya adalah memaksakan agar Pancasila diajarkan di semua sekolah dan perguruan tinggi. Dia pun secara meyakinkan setuju agar pengajaran Pancasila dilakukan secara indoktrinasi.

Pasalnya, sebuah pemerintahan wajib mengindoktrinasi masyarakatnya agar taat dan mengamalkan ideologi negara. Untuk itu, ia mendukung supaya indoktrinasi nilai-nilai Pancasila segera dilakukan di segala lini kehidupan masyarakat, tidak hanya berhenti di seminar maupun acara akademis semata.

"Jawaban saya, iya. Karena ideologi harus diindoktrinasi. Pancasila memang diwajibkan sejak SD sampai perguruan tinggi, tapi dilakukan tidak dengan paksaan supaya proses internalisasi bisa masuk. Proses indoktrinasi ini tak harus dilakukan secara otoriter," kata Hariyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement