Jumat 21 Jun 2019 09:21 WIB

Jalur Trans-Sulawesi Terputus Akibat Banjir

Jalur Kabupaten Morowali Utara dan Morowali dilaporkan putus akibat banjir

Foto udara kondisi banjir bandang yang memutuskan jalan Trans-Sulawesi penghubung Sulawesi Tenggara-Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/6).
Foto: Antara/Oheo Sakti
Foto udara kondisi banjir bandang yang memutuskan jalan Trans-Sulawesi penghubung Sulawesi Tenggara-Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MOWOLALI UTARA -- Jalur Trans-Sulawesi menuju dua Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Morowali Utara dan Morowali dilaporkan putus akibat banjir yang terjadi pada Kamis (20/6). Informasi di lapangan, Jumat (21/6) ada beberapa titik jalan di Kabupaten Morowali Utara yang putus akibat banjir.

Titik banjir pertama terjadi di antara Desa Kolaka dan Desa Wawopada. Bahkan salah satu jembatan yang menghubungkan dua desa tersebut, tinggi air sungai melebihi jembatan.

Malines, seorang warga asal Kabupaten Morowali Utara yang berdomisili di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng, jalur Trans-Sulawesi itu mengatakan sejak kemarin, tidak bisa dilewati kendaraan.

Kendaraan dari arah Morowali dan Morowali Utara yang akan menuju Palu dan sebaliknya harus rela bermalam menunggu sampai airnya surut dan bisa dilewati, namun sampai pagi ini, kendaraan belum bisa lewat, karena masih banjir.

"Adik saya yang akan datang menghadiri pesta di Palu kemungkinan besar tidak bisa datang karena jalan masih putus," ujarnya.

Titik banjir lainnya juga terjadi pada jalur darat menuju Kolonodale. Jalan itu juga pada hari Kamis (20/6) tidak bisa dilewati.

Sulteng dalam beberapa hari terakhir ini dilanda beberapa kali banjir, terakhir banjir bandang terbesar di Kabupaten Morowali yang mengakibatkan jalur Trans-Sulawesi Morowali-Kendari putus total selama beberapa hari akibat bencana alam tersebut.

Bahkan ada empat jembatan yang rusak diterjang banjir bandang akibat curah hujan yang cukup tinggi selama dua pekan terakhir ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Hampir semua wilayah Sulteng dilanda cuaca ekstrem, kata Kepala BPBD Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala.

Daerah-daerah rawan bencana alam banjir dan longsor seperti Sigi, Palu, Donggala, Tolitoli, Buol, Banggai, Poso, Tojo Una-Una, Mowowali, Morowali Utara dan Kabupaten Parigi Muotong.

Di daerah-daerah tersebut banyak sungai besar dan selama ini memang rawan banjir saat terjadi hujan deras di hulu sungai sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat, terutama yang bermukim di daerah aliran sungai (DAS), termasuk di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng yang permukiman warga berada di dekat sungai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement