Kamis 20 Jun 2019 15:27 WIB

Barisan Pemuda Partai Golkar Desak Munas, Ace: Ojo Kesusu

Bergulir wacana Munas Golkar untuk memilih ketua umum baru.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily usai acara Perspektif Indonesia di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily usai acara Perspektif Indonesia di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta semua pihak untuk bersabar menunggu Musyawarah Nasional (Munas) Golkar sebagaimana dijadwalkan pada Desember 2019. Ia berharap kader Golkar sibuk mengurus agenda yang ada di depan mata saja.

"Soal Munas, Partai Golkar akan menggelar Munas akhir tahun ini. Jadi sebaiknya bersabar saja. Masih ada di depan mata agenda nasional yang harus diselesaikan. Ada sidang MK untuk pilpres dan pileg. Penetapan dan pelantikan DPR RI dan DPRD kabupaten/kota/provinsi terpilih. Pelantikan presiden dan lain-lain. Ojo kesusu (jangan buru-buru)," katanya pada wartawan, Kamis (20/6).

Ia mengetahui salah satu alasan percepatan Munas ialah karena klaim terpuruknya suara Golkar dalam Pileg 2019 yang bertengger di posisi tiga. Ia merasa alasan itu tak tepat karena  kepemimpinan Airlangga Hartarto yang memimpin 1,5 tahun menjelang pemilu sudah cukup baik.

"Partai Golkar telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemenang kedua dalam Pileg 2019 ini dengan perolehan kursi diperkirakan 85 kursi, nomor dua setelah PDIP, termasuk Partai Golkar dapat satu kursi untuk Dapil Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri," ujarnya.

Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf itu menyebut bila merujuk sejumlah survei menyatakan suara Golkar akan turun sampai satu digit, bahkan ada yang menyebut sampai dikisaran 6-9 persen. Banyak pengamat, kata dia menyatakan Golkar tidak akan ada di papan atas lagi tetapi akan menjadi partai menengah.

"Hasilnya, di bawah kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto, bisa kita lihat sendiri bahwa Partai Golkar dapat menempatkan kadernya di DPR RI terbesar kedua mengungguli Gerindra yang mencalonkan Ketua Umumnya sebagai Calon Presiden," ucap Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Sebelumnya, sejumlah kader muda yang bergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG) menggelar deklarasi mendorong Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk maju menjadi calon Ketua Umum Golkar di Munas mendatang. Inisiator BPPG Abdul Aziz mengungkapkan keterpurukan suara Golkar di pileg menjadi alasan mendukung Bamsoet untuk maju sebagai Ketum Golkar. Ia juga mendorong dipercepatnya Munas pada akhir tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement