Kamis 20 Jun 2019 09:47 WIB

Menteri LHK Resmikan Ecoparian Sungai Badung

Permasalahan sampah di Bali menjadi sangat penting.

Red: EH Ismail
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan Ecoparian di Bali
Foto: Humas Kementerian LHK
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan Ecoparian di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK ) Siti Nurbaya meresmikan Ecoparian Sungai Badung, Denpasar,  Bali, Kamis (20/6). Acara itu dihadiri Direktur didampingi Dirjen Pencemaran Kementerian LHK, Karliansyah dan para peserta Pertemuan ke-IV antar Negara dalam koordinasi kelautan Negara-Negara Asia Timur (COB-SEA).

Peresmian ini merupakan komitmen Presiden Jokowi untuk menangani sampah laut yang dibawa oleh Presiden Jokowi pada KTT ASEAN di Bangkok. Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan, data tahun 2018 menunjukkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Bali sebanyak 6.127.437 orang. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata nasional, permasalahan sampah di Bali menjadi sangat penting.   

photo
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan Ecoparian di Bali

Sampah plastik yang memenuhi sungai dan lautan telah menyebabkan masalah selama bertahun-tahun. Seperti menyumbat saluran air, meningkatnya resiko banjir dan permasalahan lingkungan yang sangat serius. "Terkait dengan hal itu, Pemerintah Kota Denpasar di situ serius dalam kebijakan dan strategi pengelolaan sampah serta penanganannya,”papar Menteri Siti.

Untuk mendukung target pencapaian kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah rumah tangga  dan mengingat dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari permasalahan sampah terutama sampah plastik, maka telah dibuat beberapa terobosan atau inovasi, di antaranya adalah penetapan Peraturan Walikota Denpasar Nomor 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. 

Hal itu telah diapresiasi oleh Presiden RI H. Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja  di Kawasan pasar Badung dan taman Kumbasari Tukad Badung.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Denpasar juga telah berupaya melakukan berbagai aksi nyata berupa sosialisasi pengurangan penggunaan kantong plastik. Salah satunya dengan sosialisasi melalui media cetak, elektronik, media sosial, maupun sosialisasi secara langsung kepada masyarakat, dimulai sejak Juni 2018.   

Setelah Peraturan Wali Kota Denpasar tersebut resmi diberlakukan tanggal 1 Januari 2018, diketahui telah terjadi penurunan penggunaan kantong plastik pada toko modern, pusat perbelanjaan, pasar tradisional dan usaha lainnya di Kota Denpasar.  Pada pasar tradisional penurunan mencapai 54,26% .  Untuk usaha kegiatan lainnya mencapai 86,27% dan bahkan mencapai 99,16% untuk toko modern dan pusat perbelanjaan.

Sistem informasi sadar dan peduli lingkungan

Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam memilah dan menabung sampah di bank sampah, Pemerintah Kota Denpasar telah membangun aplikasi pelayanan bank sampah berbasis web dan mobile  berupa Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan (SIDARLING). 

Dari 128 bank sampah,  54 diantaranya sudah tergabung dalam aplikasi sidarling dengan jumlah nasabah mencapai 5.111 nasabah.   Aplikasi tersebut juga menyediakan penghargaan (reward) bagi nasabah yang sudah mencapai point pengumpulan tertentu. Pemberian reward didasarkan pada jumlah point yang dimiliki oleh anggota yaitu: 

Pertama, silver, untuk pengumpulan point 0-24, dengan layanan yang diperoleh yaitu bus sekolah gratis

Kedua, gold, untuk mengumpulan point 25-75 dengan layanan yang diperoleh yaitu bus sekolah gratis, discount belanja di beberapa toko, prioritas pelayanan (KK,KTP, Perizinan, BPD, Pembayaran air/listrik), pelayanan rumah sakit dan puskesmas

Ketiga, platinum, untuk mengumpulan point 75 keatas dengan pelayanan  yang diperoleh yaitu bus sekolah gratis, discount belanja di beberapa toko, prioritas pelayanan (KK,KTP,Perizinan,BPD,Pembayaran air/listrik), pelayanan rumah sakit dan puskesmas, serta beasiswa bagi siswa sekolah.

Melalui pelaksanaan sistem ini dan beberapa upaya serta inovasi tersebut diharapkan semakin banyak komponen masyrakat yang secara aktif turut menjalan kelestarian lingkungan demi mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari demi keberlanjutan generasi sekarang dan yang akan datang.

Atas keberhasilan pelaksanaan SIDARLING tersebut, Menteri Siti Nurbaya memberikan apresiasi yang disampaikan langsung pada acara coffee morning di bantaran Tukad Badung bersama delegasi Inter Goverment Meeting COBSEA 9 Negara Asia Pasific dan Walikota Denpasar.

Ditegaskan Menteri Siti bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan segera mengkaji umtuk mempertimbangkan serta mendorong agar system seperti ini terus meluas dan dapat menjadi acuan secara nasional. KLHK akan mencheck berbagai inovasi yang serupa dari daerah-daerah, serta Negara membahasnya untuk pengembanagn instrument seperti SIDARLING ini menjadi format nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement