Rabu 19 Jun 2019 18:01 WIB

Delapan Juta UMKM Ditargetkan Melek Internet Pada 2019

Pada 2018 jumlah UMKM yang berjualan secara online mencapai 6,4 juta

Produk kerajinan UMKM.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Produk kerajinan UMKM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan delapan juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melek internet pada 2019. Sebelumnya, Kemenkominfo mencatat sekitar 6,4 juta UMKM telah berjualan secara daring (online) pada 2018.

"Sebanyak delapan juta pelaku UMKM itu diharapkan telah berjualan secara daring pada tahun ini," kata Kepala Sub Direktorat Pengembangan Ekonomi Digital Pariwisata, Transportasi, dan Perdagangan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Sumarno di Jakarta, Rabu (19/6).

Baca Juga

 

Sumarno mengatakan target penambahan tersebut diharapkan dapat terwujud melalui program UMKM Go Online. Menurutnya sejumlah pelaku UMKM masih nyaman berjualan secara konvensional atau offline (luring). Kondisi inilah yang menjadi kendala untuk mewujudkan target delapan juta UMKM melek internet.

Padahal, perkembangan teknologi informasi yang pesat akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha yang tidak bisa mengikuti perkembangan tersebut. Kemenkominfo, lanjut Sumarno, memberikan pendampingan kepada pelaku usaha kecil.

Pendampingan pemanfaatan internet sudah masuk ke desa-desa sebagai untuk pendukung usaha. Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia dengan jumlah pengguna internet mencapai 132 juta orang.

Sekretaris Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Edi Siswanto mengatakan sekitar tujuh UMKM telah melakukan online marketing. Mereka tercatat di bawah pembinaan Kemenperin melalui program e-Smart IKM yang dimulai pada 2017 hingga 2019.

"UMKM yang terdaftar dalam program e-Smart IKM berasal dari sektor makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fashion, herbal, kosmetik, dan industri kreatif," kata Edi.

Edi mengatakan pelaku UMKM sering kali menghadapi kendala kualitas dan standard produk untuk dapat bersaing dalam pasar digital. "Karena itu, pemerintah akan terus melakukan pendampingan kepada mereka agar permasalahan tersebut tidak terjadi," kata dia. Indonesia menargetkan masuk dalam sepuluh besar perekonomian Asia pada 2030 dengan peningkatan penjualan produk UMKM secara daring.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement