Rabu 19 Jun 2019 15:40 WIB

Ketua DPD Golkar Jatim Solid Dukung Airlangga Hingga 2024

Ketua DPD Jatim nilai Airlangga telah bekerja kerja kembalikan Golkar usai terpuruk.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Bahas Persiapan Debat ke-4. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers sebelum diskusi di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Bahas Persiapan Debat ke-4. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers sebelum diskusi di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur, Zainudin Amali menyebut DPD Golkar Jawa Timur masih solid mendukung kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk periode mendatang. Hal itu disampaikan Amali menyusul wacana percepatan Munas Partai Golkar.

Amali menilai perlu untuk memberi kepercayaan kembali ke Airlangga yang bekerja keras mengembalikan Golkar setelah sempat terpuruk di kepemimpinan sebelumnya.

Baca Juga

"Insyallah 2024 kami meyakini kalau masih dipimpin oleh Pak Airlangga, insyaallah masih bisa bagus. Saya menyampaikan Jatim dulu. Karena itu saya ketuanya," kata Amali di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6).

Ia juga menyebut telah berkomunikasi dengan DPD Golkar beberapa daerah lain terkait dukungan kepada Airlangga. Mereka mayoritas, kata Amali, juga masih solid mendukung kepemimpinan Airlangga hingga periode 2024.

"Saya kira sih hampir semua, baik yang menyatakan, ada yang sudah datang ke pak Airlangga, bahkan kemarin Jawa barat, seluruh mendeklarasikan, sudah mendeklarasikan, kemudian ada Jambi datang, dan beberapa DPD provinsi terutama ya, datang langsung berkomunikasi dengan Airlangga," kata Amali.

Amali menyadari adanya pihak yang tidak puas dengan kinerja Airlangga karena perolehan Golkar pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Namun, Amali menilai perolehan yang diraih Golkar tersebut sudah lebih baik jika dibandingkan kondisi Golkar sebelumnya. Yakni mulai dari konflik internal yang membuat Golkar terpecah dua, hingga kasus hukum yang menimpa Setya Novanto.

"Kita juga harus fair menilai, bahwa beliau sudah bekerja, sudah melakukan hal yang terbaik untuk partai, dan di tengah penurunan yang begitu tajam, beliau masih bisa mempertahankan posisi Golkar pada posisi ranking kedua perolehan kursi," kata Amali.

Namun demikian, Ketua Komisi II DPR itu mengakui Wakil Koordinator Bidang Pratama Bambang Soesatyo muncul dalam Bursa calon ketum selain Airlangga. Ia tak mempersoalkan adanya pihak-pihak yang ingin maju mencalonkan Ketua Umum Partai Golkar.

"Ya silahkan, saya kira Pak Airlangga dan Pak Bamsoet kader senior, tetapi kalau saya ditanya ya, kapasitas saya sebagai Ketua Partai tingkat provinsi Jawa Timur, yang DPDnya paling besar 38, saya kira kita beri kesempatan pada Pak Airlangga, itu lebih fair untuk kita," kata dia.

Sementara, ia mengungkap hingga saat ini baru dua nama yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo yang disebut dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar. Menurutnya, belum ada nama lain yang muncul akan mencalonkan diri pada musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar Desember mendatang.

"Belum ada (selain Airlangga dan Bamsoet)," kata Amali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement