Rabu 19 Jun 2019 06:14 WIB

Dua Bayi Lahir di Tempat Pengungsian Banjir Konawe

Dua bayi itu berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.

Para relawan Artha Graha Peduli (AGP) memberikan bantuan berupa keperluan bayi kepada seorang ibu di lapangan tenis Kalianda yang merupakan lokasi pengungsian untuk warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku, Lampung Selatan, Kamis (27/12).
Foto: DOK. AGP
Para relawan Artha Graha Peduli (AGP) memberikan bantuan berupa keperluan bayi kepada seorang ibu di lapangan tenis Kalianda yang merupakan lokasi pengungsian untuk warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku, Lampung Selatan, Kamis (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE -- Dua orang ibu yang mengungsi akibat banjir di daerah Kabupaten Konawe, melahirkan bayinya di tempat pengungsian di posko kesehatan SMAN 1 Pondidaha, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Bayi pertama yang lahir atas nama Eva Sarnasia, lahir pada Jumat (14/6) pukul 01.00 wita, Bayi Eva memiliki berat badan 3,5 kg dan panjang 50 cm. Bayi ini adalah puteri dari pasangan Rika dan Asman, asal Desa Wonua Monapa.

Kepala Puskesmas Pondidaha, Esti Saranani, Selasa (18/6) mengatakan arti nama Eva Sarnasia, yaitu kepanjangan dari evakuasi basarnas Indonesia.

Baca Juga

Sementara bayi kedua atas nama Muh. Salman Sar Syawal (Sarboy). Anak kedua dari pasangan Sarlinda (25) dengan Salama (33), lahir dengan berat badan 3,7 kilogram  panjang 45 cm yang lahir pada hari Selasa (18/6) pukul 10.27 WITA di posko kesehatan SMAN 1 Pondidaha.

Nama itu, lanjut Esti Saranani, diberikan oleh guru SMP di kecamatan tersebut yang artinya anak laki-laki yang terselamatkan pada bulan Syawal yang dievakuasi oleh tim Basarnas. "Nama itu diberikan oleh guru di SMP sini, yang artinya anak laki-laki yang diselamatkan oleh tim Basarnas pada bulan Syawal," kata Esti.

Pasangan suami istri ini, lanjut Esti, sudah berada di tenda pengungsian sejak banjir melanda rumah mereka, Selasa, (11/6) lalu. "Pasangan suami istri ini, berasal dari Desa Wonua Monapa,Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe yang dievakuasi oleh Basarnas sejak Selasa 11 Juni lalu," tambah Esti.

Dalam proses persalinannya, kedua pengungsi tersebut dibantu tim kesehatan di posko pengungsian yang diarahkan langsung oleh kepala Puskesmas Pondidaha, Esti Saranani. Esti berharap, banjir bisa segera reda sehingga semua pengungsi bisa kembali ke desanya untuk membenahi rumahnya yang habis terendam banjir.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement