Senin 17 Jun 2019 22:38 WIB

Akhir Juni, BPBD Sragen Mulai Salurkan Air Bersih

BPBD Sragen memprediksi puncak kekeringan pada Agustus.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mulai melakukan dropping air bersih ke sejumlah daerah yang dilanda kekeringan. BPBD Sragen memprediksi puncak kekeringan pada musim kemarau ini terjadi pada bulan Agustus.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono, mengatakan, sampai saat ini belum ada keluhan dari masyarakat kepada BPBD untuk mengirim air bersih. Namun, BPBD punya patokan dari BMKG yang menyatakan di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah di akhir Juni dalam proses fase kekeringan bisa terjadi.

Baca Juga

"Kami akan mulai dropping air di akhir bulan Juni ini. Tetapi ada pengecualian, kecuali ada surat permohonan yang memang benar-benar mendesak, itupun kami cek dulu di lokasi," terang Sugeng kepada wartawan, Senin (17/6).

Sebagai kesiapan dalam menyalurkan air bersih, BPBD sudah mengirim surat kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat dan para dermawan atau CSR untuk bisa memberikan bantuan air bersih seperti biasa.

"Karena kami anggaran terbatas dan CSR belum bergerak. Tapi untuk Sragen CSRnya itu punya potensi yang tinggi," ungkapnya.

Di samping itu, BPBD akan melaksanakan rapat koordinasi bersama dengan PDAM, Dinas Sosial dan PMI pada Selasa (18/6). Rapat tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait pemetaan daerah kekeringan, kemungkinan adanya tambahan atau pengurangan dari data kekeringan 2018. Saat ini, data kekeringan per Desember 2018 masih menjadi patokan.

"Kalau data kami ada penambahan sedikit. Ada beberapa desa, tapi kecamatan tetap. Dulu 29 desa, sekarang tambah menjadi 35 desa. Data kami 2018 sebagai patokan," ucapnya.

Asumsi penambahan tersebut, lanjutnya, dengan melakukan pengecekan wilayah. Di wilayah yang dicek menurutnya memang tidak ada air atau kekeringan. Kedua, adanya permohonan dari masyarakat untuk segera di-dropping air bersih.

Berdasarkan data BPBD Sragen per Desember 2018, terdapat 36 desa di tujuh kecamatan mengalami kekeringan. Kekeringan tersebar di 146 dukuh. Tujuh kecamatan tersebut yakni, Sumberlawang, Jenar, Miri, Mondokan, Tangen, Gesi, dan Sukodono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement