Senin 17 Jun 2019 19:07 WIB

Masa Tanggap Darurat Banjir Konawe Diperpanjang

Banjir menyebabkan 8.525 jiwa mengungsi.

Foto udara beberapa rumah yang teredam banjir di Kecamatan Wonggeduku, Konawe, Sulawesi Tenggara, Sabtu (15/6/2019).
Foto: Antara/Jojon
Foto udara beberapa rumah yang teredam banjir di Kecamatan Wonggeduku, Konawe, Sulawesi Tenggara, Sabtu (15/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Bupati Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Ruksamin, memperpanjang masa tanggap darurat di wilayahnya menyusul musibah banjir bandang yang melanda daerah tersebut sejak 2 Juni 2019. Masa tanggap darurat diperpanjang 14 hari.

Kabag Humas Pemkab Konawe Utara, La Ode Aminuddin, menyebutkan tanggap darurat diperpanjang 14 hari terhitung mulai 16 Juni hingga 29 Juni 2019. 

Baca Juga

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara, jumlah pengungsi warga yang terdampak bencana banjir tersebut sebanyak 2.217 kepala keluarga (KK). Mereka terdiri dari 8.515 jiwa. Sedangkan yang terdampak banjir di 47 desa dan empat kelurahan yang tersebar di enam kecamatan sebanyak 18.765 orang.

Tiga sungai meluap sehingga menyebabkan wilayah tergenang, yaitu Sungai Lalindu, Sungai Walasolo, dan Sungai Wadambali. Enam kecamatan yang tergenang adalah Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Landawe, Kecamatan Langgikima, Kecamatan Oheo, Kecamatan Wiwirano, dan Kecamatan Motul.

Selain mengakibatkan warga mengungsi, banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara ini juga mengakibatkan 370 unit rumah hanyut dan 1.837 unit terendam air. Pada saat banjir melanda, ketinggian air mencapai tiga hingga empat meter. Kemudian, delapan bangunan masjid terendam air.

Sedangkan, fasilitas umum yang terdampak banjir ini meliputi empat buah jembatan hanyut, satu buah terendam air kemudian empat unit puskesmas, tiga unit puskesmas pembantu, satu unit gudang obat, kemudian tiga pasar tradisional, serta satu ruas jalan Trans Sulawesi. Kemudian Sekolah Dasar yang terendam air sebanyak 10 unit, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak tiga unit, dan Taman Kanak-Kanak sebanyak 17 unit.

Sedangkan kerugian pertanian dan perikanan meliputi 970,3 hektare areal persawahan terendam banjir, 83,5 hektare areal tanaman jagung juga terendam air, dan lainnya seperti sebanyak 11 hektare, serta areal tambak yang tergenang air sebesar 420 hektare.

Personel yang dilibatkan dalam penanganan banjir di Konawe Utara sebanyak 506 orang yang terdiri dari BPBD Provinsi (9 orang), BPBD KOnawe Utara (29 orang), Kodim, Korem, Polairud, Brimob, Basarnas, Polri, Tagana, PMI, dan Pramuka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement