Sabtu 15 Jun 2019 00:01 WIB

Sandiaga Nilai Pernyataan Ketua MK Menggetarkan Hati

MK hanya tunduk kepada konstitusi dan takut kepada Allah SWT.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno (tengah)melakukan jumpa pers, didampingi dua anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, di Jalan Pulombangkeng nomor 5, Jakarta Selatan, Jumat (14/6).
Foto: Republika/Ali Mansur
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno (tengah)melakukan jumpa pers, didampingi dua anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, di Jalan Pulombangkeng nomor 5, Jakarta Selatan, Jumat (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku kagum dengan pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman saat membuka sidang sengketa pemilihan presiden (pilpres), Jumat (14/6). Bahkan, ia merasa hatinya bergetar ketika mendengar pernyataan pembuka itu.

"Kepada rekan BPN juga kami sampaikan apresiasi untuk semua dukungan, kepada tim hukum sehingga kita sudah saksikan persidangan pertama, yang dibuka oleh ketua MK dengan pernyataan yang sangat menggetarkan hati kita," kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/6).

Pernyataan Anwar yang dikagumi Sandiaga tersebut adalah, bahwa sidang MK disaksikan oleh Tuhan. Oleh karena itu, MK tidak takut kepada siapapun dan tidak takut diintervensi dan hanya tunduk kepada konstitusi dan Allah SWT. Sandiaga menilai pernyataan itu menginspirasi dan menggetarkan hatinya.

"Ini tentunya sangat menggetarkan hati kita dan menjadi inspirasi bagi kita semua," sambungnya.

Selanjutnya, Sandiaga berharap dalam menangani sengketa Pilpres 2019 MK dapat berlaku jujur dan adil. Apalagi, dalam pernyataan pembuka dari hakim MK sangat menggetarkan serta menginspirasi.

"Seluruh rakyat Indonesia berharap Mahkamah Konstitusi akan memproses dan memutuskan persidangan ini dengan seadil-adilnya dengan sejujur-jujurnya, harap Sandiaga.

Sebelumnya, Anwar menyebutkan, pihaknya hanya tunduk pada dua hal, yakni konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan konstitusi. Selain itu, ia juga menegaskan, pihaknya hanya takut kepada tuhan yang maha esa, Allah SWT.

"Kami hanya tunduk pada aturan konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan konstitusi. Dan hanya takut kepada Allah SWT," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement