REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Presiden Joko Widodo ingin Pasar Sukawati di Gianyar, Bali, menjadi pasar rakyat yang modern. Pasar diharapkan dikelola dengan manajemen yang baik sehingga mampu menghidupi ribuan pedagang dan masyarakat di sekitarnya.
"Harus jadi pasar rakyat modern, menajemen baik," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan Peninjauan Pasar Sukawati di Gianyar, Bali, Jumat (14/6).
Pada peninjauan lokasi revitalisasi Pasar Sukawati Blok A, B, dan C, Presiden dipandu oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra. Mereka juga didampingi sejumlah pejabat di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi SP.
Saat peninjauan, Jokowi menjelaskan kepada wartawan perkembangan proyek relokasi Pasar Sukawati. Ia mengatakan dana untuk proyek tersebut sebesar Rp 89 miliar yang berasal dari APBN dan Rp 3,9 miliar dari APBD.
"Pasar Sukawati sudah direlokasi dan saya kira bulan-bulan ini tendernya sudah rampung, langsung dikerjakan di lapangan. Kita harapkan tahun ini selesai ini, tahun depan selesai itu, sudah selesai semua," katanya.
Mantan Gubernur DKI itu mengharapkan Pasar Sukawati pasca-revitalisasi benar-benar menjadi pasar yang bersih dan tertata. Dengan demikian pengunjung semakin nyaman datang ke pasar yang telah berusia lebih dari 30 tahun itu.
"Kalau ke Bali belum ke Sukawati, itu belum ke Bali. Harus belanja, datang ke sini harus belanja," ujar Jokowi. Jokowi juga mengatakan pasar Sukawati yang selama ini telah menghidupi 1.700 pedagang menurut dia luar biasa.
Bersama istri, Iriana Joko Widodo, Jokowi mengatakan sudah berkali-kali ia mengunjungi Pasar Sukawati. Ia menargetkan pasar itu bisa menjadi pasar rakyat yang modern, tertata, terkelola dengan baik termasuk layanan parkirnya.
"Ini harus menjadi sebuah pasar rakyat yang modern, yang tertata, manajemen baik, parkirnya juga di basement bisa 150-an mobil. Kalau dulu kan cari tempat parkir sangat sulit," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga mengatakan dalam lima tahun ke depan akan terus melakukan program revitalisasi pasar tradisional dengan target yang kurang lebih sama dengan lima tahun sebelumnya.
"Sudah lima ribu lebih pasar yang telah kita bangun, pasar yang gede. Pasar desa 8.900 pasar. Ke depan kita akan tetap mengembangkan pasar sebagai sebuah bertemunya penjual dan pembeli, produk-produk dari petani, dari nelayan, dari pengrajin. Pasar-pasar di seluruh Indonesia memang harus hidup," ungkap Jokowi.
Jokowi bersama Iriana menyempatkan untuk berinteraksi dengan masyarakat dan pedagang di pasar itu. Banyak dari mereka berusaha mendekat dan memanggil-manggil Presiden.
Jokowi dan Iriana beberapa kali berswafoto dengan masyarakat. Keduanya juga berbelanja buah di pasar itu termasuk salak bali dan semangka.