Kamis 13 Jun 2019 20:57 WIB

75 Kapal Pesiar Ditargetkan Singgah di Bali selama 2019

Hingga Mei 2019, sudah 26 kapal pesiar singgah di Bali.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Reiny Dwinanda
Kapal pesiar asing memasuki perairan Indonesia di sekitar Benoa, Bali, Rabu (28/2).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Kapal pesiar asing memasuki perairan Indonesia di sekitar Benoa, Bali, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- CEO Regional Bali-Nusa Tenggara (Bali-Nusra) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Wayan Eka Saputra mengungkapkan, jumlah kunjungan penumpang kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Bali, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Wayan mengatakan, jumlah kunjungan penumpang kapal pesiar di Pelabuhan Benoa pada 2018 tercatat 54.802 wisatawan mancanegara (wisman) atau naik lima persen dibanding 2017 yang sebanyak 52.125 wisman.

Sementara itu, menurut Wayan, jumlah kapal pesiar yang datang ke Bali hingga Mei 2019 telah mencapai 26 unit dengan penumpang sebanyak 24.418 wisman. Kapal pesiar tersebut bersandar di Pelabuhan Benoa.

"Target kunjungan kapal pesiar pada 2019 ini sebanyak 75 unit," ujar Wayan dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Kamis (13/6).

Wayan berharap Pelabuhan Benoa bisa menjadi home port cruise, di mana nantinya kapal pesiar tidak hanya transit semata. Menurut Wayan, hal itu akan berdampak positif bagi perekonomian di Bali karena home port cruise memiliki multiplier effect yang cukup besar untuk masyarakat Bali.

"Saat kapal pesiar bersandar di pelabuhan maka tentunya bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya," ucap Wayan.

VP Corcom Pelindo III Wilis Aji mengatakan, seiring pengembangan zona marina untuk kapal wisata, Pelindo III juga sedang melakukan pengembangan lain. Pihaknya melakukan penataan kembali zona perikanan di sisi barat pelabuhan dan zona BBM-gas dengan curah di sisi timur.

Wilis berharap penataan mendapat dukungan dari semua pihak. Pelindo III, menurut Wilis, harus bisa menyandingkan antara industri sektor wisata dan industri perikanan, curah, dan gas demi mendongkrak ekonomi Bali.

"Dengan perluasan zona perikanan di Pelabuhan Benoa diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentral produksi dan industri perikanan di Bali," kata Wilis.

Wilis optimistis pengembangan Pelabuhan Benoa membawa dampak positif yang bisa dirasakan secara langsung seperti terbukanya lapangan pekerjaan sehingga secara tidak langsung menyumbang pendapatan negara melalui kegiatan ekspor dan impor.

"Pada akhirnya ini membawa dampak yang luar biasa bagi perekonomian sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali," ungkap Wilis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement