Kamis 13 Jun 2019 19:17 WIB

Permintaan Darah Melonjak, Stok Darah PMI Banyumas Kritis

Stok darah terurama golongan darah O dan A sudah sangat menipis.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas menata stok darah di PMI (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menata stok darah di PMI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Seusai libur lebaran, stok darah yang dimiliki PMI Kabupaten Banyumas untuk membantu pasien yang membutuhkan di rumah sakit-rumah sakit Banyumas semakin menipis. Bahkan untuk stok darah golongan O, kondisinya sudah sangat kritis.

"Saat ini, stok darah yang dimiliki PMI Banyumas memang sudah makin menipis. Terutama untuk golongan darah O dan A," jelas Kepala Seksi Pelayanan Donor PMI Kabupaten Banyumas, Muhammad Mulkhanasir, Kamis (13/6).

Baca Juga

Berdasarkan data yang ada di PMI Banyumas, stok darah golongan O pada Kamis (13/6) pagi, hanya tersisa 36 kantong, dan darah A hanya tersisa 103 kantong. Namun seluruh kantong darah tersebut, tidak seluruhnya dalam bentuk darah utuh.

Untuk golongan darah O, yang masih berbentuk darah lengkap hanya tersisa satu kantong. Sel darah merah pekat tersisa 20 kantong, dan trombosit tersisa 15 kantong.

Sedangkan untuk darah A, yang masih berbentuk darah lengkap hanya terdapat empat kantong, sel darah merah pekat 84 kantong dan trombosit 15 kantong. "Stok sebanyak itu sudah kami anggap kritis karena tidak akan mencukupi permintaan berbagai rumah sakit di Banyumas," jelasnya.

Sedangkan untuk golongan darah B dan AB, menurutnya belum dalam kondisi kritis meski sudah semakin menipis. Untuk stok darah B masih tersisa 218 kantong, dan golongan darah AB masih tersisa 70 kantong.

Dia menyebutkan, krisis stok darah ini terjadi karena permintaan darah dari rumah sakit, tidak seimbang dengan persediaan yang dimiliki PMI. Hal ini antara lain karena pasien RS yang sebelumnya sempat pulang karena ingin merayakan lebaran di rumah, kembali menjalani perawatan di RS. Sementara, masyarakat yang sebelumnya aktif mendonorkan darah, belum aktif kembali melakukan kegiatan donor darah.

Bahkan dia menyatakan, permintaan darah setelah libur lebaran justru cenderung mengalami peningkatan dibanding sebelumnya. Contohnya, pada 8 Juni lalu, permmintaan darah golongan O mencapai 71 kantong, dan pada 10 Juni melonjak menjadi 111 kantong.

"Untuk itu, kami berharap agar masyarakat yang sebelumnya aktif melakukan kegiatan donor darah, agar segera mendonorkan darahnya kembali ke PMI. Termasuk masyarakat yang sebelumnya belum pernah melakukan donor darah, agar bisa mendonorkan," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement