Selasa 11 Jun 2019 10:11 WIB

Mardani: Hak AHY Berkunjung ke Kubu 01

Hak AHY silaturahim kemana pun, dan paling baik memang ke kedua belah pihak,

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Politisi PKS, Mardani Ali Sera
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Politisi PKS, Mardani Ali Sera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku tak mempermasalahkan kunjungan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke kubu 01 selama beberapa waktu belakangan. Menurut Mardani, kunjungan itu merupakan hak AHY.

"Kalau buat saya, haknya mas AHY silaturahim kemana pun, dan paling baik memang ke kedua belah pihak, ke Pak Jokowi juga ke Pak Prabowo juga ke Bu Mega, mungkin ke kawan-kawan koalisi 02 juga," kata Mardani di Kompleks DPR RI, Senin (10/6).

Baca Juga

Bila kunjungan ke semua pihak dilakukan, Mardani meyakini, persepsi yang terbentuk untuk Partai Demokrat bakal lebih seimbang. Namun, Mardani kembali menegaskan, kunjungan ke siapapun merupakan hak pribadi AHY. Lagi pula, tambah Mardani, AHY juga sudah sempat bertemu Prabowo Subianto saat Prabowo bertakziah sehari setelah wafatnya Ani Yudhoyono.

Intensitas kunjungan AHY diketahui memang tampak lebih condong ke kubu 01. Sebelum wafatnya Ani Yudhoyono, AHY diketahui bertemu Joko Widodo (Jokowi) di Istana. Pada Hari Raya Idul Fitri, AHY bersama adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono bahkan mengunjungi Megawati Soekarnoputri, yang diketahui memiliki hubungan kurang sejuk dengan ayah AHY, Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, AHY tak mengunjungi Prabowo Subianto, maupun tokoh-tokoh di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Mardani menilai, pilihan kunjungan AHY sebagai suatu dinamika poltik yang terjadi setelah Pilpres. Mardani berpikir positif, bahwa AHY dan Demokrat ingin segera mengakhiri ketajaman perbedaan antara 01 dan 02. "Karena kita satu bangsa satu negara bagus niatnya," kata Mardani.

Mardani sendiri menegaskan, PKS lebih memilih proses sengketa hasil Pilpres yang tengah diajukan Prabowo-Sandi di MK, sebagai proses yamg konstitusional. "Memang melelahkan wong udah capek pileg pilpres. Perhitungan KPU juga berjenjang panjang, tapi itulah jalan yang disediakan konstitusi kita. Jadi tunggu MK kalau kami, biar tuntas," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement