Senin 10 Jun 2019 13:43 WIB

Khofifah Klaim Kehadiran ASN Pemprov Jatim Capai 100 Persen

Khofifah menyebut kehadiran 100 persen ASN merupakan awal yang baik.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memonitor seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim di hari pertama kerja setelah libur panjang lebaran. Khofifah mengaku, sejak dua hari lalu, setiap sekretaris di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD), diingatkan untuk melakukan monitoring di bawah koordinasi Inspektur Provinsi Jatim, dan dikomandani Sekdaprov Jatim.

"Yang melaporkan adalah Pak Sekda dan kehadirannya Insya Allah 100 persen, kecuali yang sedang cuti. Jadi Alhamdulillah ini awal yang baik," ujar Khofifah usai menggelar Halal Bihalal di lingkungan Sekertariat Daerah (Setda) Provinsi Jatim, Jalan Pahlawan nomor 110, Surabaya, Senin (10/6).

Baca Juga

Menurut Khofifah, kehadiran seluruh ASN Pemprov Jatim pada hari pertama kerja setelah libur lebaran, merupakan kedisiplinan dan kinerja yang baik. Harapannya, semua termotivasi untuk bisa meningkatkan seluruh dedikasi yang bisa dibhaktikan untuk memuliakan masyarakat Jatim lewat program Nawa Bhakti Satya.

Halal bihalal yang digelar, juga diharapkannya mampu membangun sinergitas, dan mampu saling menyalurkan energi positif dari seluruh pihak. "Kami bersalam, itu artinya ada energi yang mengalir. Kami saling bertatap muka, saling memberi senyum. Itu energi yang luar biasa," kata Khofifah.

Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono melaporkan, dari hasil rekap BKD Jatim, jumlah PNS Pemprov Jatim sebanyak 51.396 orang. Terdiri dari fungsional guru sebanyak 28.456 orang, serta tenaga administrasi dan fungsional medis sebanyak 22.900 orang.

"Dari jumlah tersebut, memang terdapat beberapa ASN yang tidak hadir. Meski demikian, mereka semuanya memberikan keterangan. Jadi total yang tidak hadir sebanyak 0,95 persen. Tidak ada yang tanpa keterangan," ujar Heru.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement