Ahad 09 Jun 2019 08:21 WIB

Sepanjang Sabtu, Merapi Luncurkan 19 Lava Pijar

Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di puncak.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Aktivitas Gunung Merapi.
Foto: Antara.
Aktivitas Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas Gunung Merapi sangat aktif dua hari terakhir. Sepanjang Sabtu (8/6), tidak kurang 19 guguran lava pijar sudah dimuntahkan ke arah hulu Kali Gendol.

Jumlah guguran selama satu hari itu bahkan lebih tinggi dari total guguran lava pijar yang dikeluarkan empat hari sebelumnya. Ada 16 guguran lava pijar selama 4-7 Juni 2019.

Baca Juga

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, 19 guguran teramati dari empat waktu periode pengamatan. Dua guguran pada 00.00-06.00 berjarak luncur 500 meter.

Kemudian, empat guguran pada 06.00-12.00 berjarak luncur 600-1.000 meter, tujuh guguran pada 12.00-18.00 dengan 500-950 meter dan enam guguran pada 18.00-24.00 berjarak luncur 450-900 meter.

Selain itu, BPPTKG turut melaporkan aktivitas kegempaan-kegempaan lain. Mulai 45 guguran, tiga gempa frekuensi rendah, dua gempa fase banyak, empat gempa vulkanik dangkal dan tujuh hembusan.

Walau aktivitas beberapa hari terakhir cukup tinggi, BPPTKG masih menetapkan status waspada untuk Gunung Merapi. Tapi, status akan ditinjau kembali jika terjadi perubahan signifikan.

"Tingkat aktiitas Gunung Merapi level dua atau waspada," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Ahad (9/6).

BPPTKG masih pula merekomendasikan area dalam radius tiga kilometer dari puncak tidak ada aktivitas manusia. Aktivitas bisa dilakukan seperti biasa di luar radius tiga kilometer.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," ujar Hanik.

Bagi masyarakat, informasi seputar aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui radio komunikasi 165.075 Mhz, Facebook, dan Twitter BPPTKG atau situs www.merapi.bgl.esdm.go.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement