Ahad 09 Jun 2019 07:59 WIB

Merapi Muntahkan Awan Panas

Gunung Merapi juga memuntahkan 12 kali guguran lava pijar

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nidia Zuraya
Gunung Merapi, ilustrasi
Gunung Merapi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi kembali memuntahkan satu kali guguran awan panas pada Ahad (9/6) dini hari. Selain awan panas, turut dimuntahkan tidak kurang 12 kali guguran lava pijar.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, satu awan panas dan 12 lava pijar itu telah ke luar dalam waktu enam jam terakhir.

Baca Juga

Awan panas meluncur dengan jarak luncur 1000 meter, amplitudo 60 milimeter dan berdurasi 198,16 detik ke arah hulu Kali Gendol. Sedangkan, jarak luncur lava pijar berkisar 400-1.000 meter.

Petugas Pos PGM Babadan, Yulianto dan Petugas Pos PGM Kaliurang, Lasiman melaporkan, secara visual gunung jelas tapi berkabut 0-II hingga 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Cuaca cerah dan berawan, dengan angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 14,5-19,5 derajar celcius, kelembaban 65-92 persen dan tekanan 628,7-709,2 milimetermerkuri.

Selain awan panas dan lava pijar, Gunung Merapi mengeluarkan pula aktivitas kegempaan-kegempaan lain. Mulai 32 gempa guguran, dua hembusan, tiga gema fase banyak dan dua gempa vulkanik dangkal.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, tetap merekomendasikan area dalam radius tiga kilometer dari puncak tidak ada aktivitas manusia. Aktivitas bisa dilakukan di luar radius tiga kilometer.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," kata Hanik, Ahad (9/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement