REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Objek wisata Pantai Parangtritis dan sekitarnya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dikunjungi sebanyak 65.350 wisatawan. Jumlah tersebut merupakan total wisatawan yang berkunjung selama tiga hari libur Idul Fitri 1440 Hijriah atau dari Rabu (5/6) sampai Jumat (7/6).
"Jumlah wisatawan untuk hari pertam Lebaran (Rabu, 5/6) sebanyak 8.350 orang, hari kedua (Kamis, 6/6) sebanyak 24.200 orang dan kemarin (Jumat, 7/6) sebanyak 32.800 orang," kata Koordinator Tempat Pemungut Retribusi (TPR) Induk Parangtitis Bantul Rahmad Ridwanto saat dikonfirmasi di Bantul, Sabtu (8/6).
Jumlah kunjungan wisatawan tersebut sudah termasuk kunjungan ke objek wisata Pantai Parangkusumo, kawasan Gumuk Pasir dan Pantai Depok yang ada di sisi barat Parantritis, sebab tiket masuk wisata menjadi satu untuk beberapa kawasan itu.
Dia mengatakan, dengan jumlah kunjungan selama tiga hari itu, maka pihak TPR Parangtritis membukukan pendapatan daerah dari penerimaan retribusi atau penjualan tiket wisata sebesar Rp 650 juta atau Rp 10.000 (tiket masuk) dikalikan jumlah pengunjung.
"Tiket masuk wisata pantai Parangtritis saat ini sebesar Rp 10.000 per orang, sebesar Rp 9.750 untuk retribusi, dan Rp 250 untuk asuransi," katanya.
Rahmad mengatakan, pengunjung kawasan Pantai Parangtritis dan sekitarnya selama libur Lebaran mayoritas pemudik dari luar daerah, hal itu terlihat dari kendaraan wisatawan yang didominasi plat B (Jakarta), H (Semarang), D (Bandung) dan L (Surabaya).
"Sebagian besar mobil pribadi roda empat dan sebagian kecil sepeda motor. Lonjakan arus wisatawan di TPR biasanya pada jam-jam 15.00 WIB, dari pagi sebenarnya sudah ramai wisatawan, namun arus lancar," katanya.
Dia mengatakan, sementara untuk arus kepulangan atau keluar objek wisata mulai pukul 17.30 WIB atau selepas matahari terbenam sampai malam, sebab wisatawan sudah meninggalkan kawasan pantai dan sekitarnya.
"Kalau prediksi kami kunjungan wisatawan libur Lebaran ini sampai Minggu nanti, karena pemudik sudah pada balik, setelah itu mungkin masih ramai, meskipun frekwensi menurun," katanya.