REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut salah satu penyumbang terbesar polusi udara di Ibu Kota ialah pembangkit listrik tenaga batu bara. Ia mengatakan, Pemprov DKI telah memiliki data sumber-sumber utama polusi udara dan akan mengumumkan temuannya setelah libur Lebaran 2019.
"Nanti gini saya akan presentasikan khusus karena komponen polusi Jakarta bukan hanya kendaraan bermotor tapi yang juga yang besar adalah pusat listrik tenaga batu bara itu," ujar Anies di Makam Wakaf Muslim, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (6/6).
Namun, Anies tidak merinci data apa yang sudah dimiliki Pemprov. Ia menekankan, pihaknya telah serius menangani perubahan iklim yang bisa berpotensi mendatangkan bencana.
Menurut dia, kerusakan alam yang terjadi saat ini bukanlah perubahan iklim (climate change) melainkan krisis iklim (climate crisis). "Jadi kita mengalami climate crisis," lanjut Anies.
Anies pun mengajak semua pihak untuk mengubah perilaku yang ramah lingkungan sehingg udara Ibu Kota menjadi bersih. Sebab, kata dia, kerusakan iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga masyarakat dan perusahaan swasta.
Anies menyebutkan contoh bahwa ada 17 juta kendaraan roda empat di Jakarta. Sementara jumlah kendaraan dinas milik pemerintah hanya 141 ribu. "Jadi kalau pemerintah saja yang koreksi tidak cukup, yang paling besar justru komponen rumah tangga dan swasta," kata dia.