Kamis 06 Jun 2019 19:00 WIB

Pemudik Luar Jawa Dominasi Akses Kendaraan Laut dan Udara

Kecelakaan didominasi terjadi di Pulau Jawa yang banyak menggunakan jalur darat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolanda
Bus pariwisata bernomor polisi B 7627 IG trrperosok ke dalam parit, di simpang Salib Putuh, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (1/6). Kecelakaan ini juga mengakibatkan seorang pembonceng sepedamotor tewas seketika di lokasi kejadian.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Bus pariwisata bernomor polisi B 7627 IG trrperosok ke dalam parit, di simpang Salib Putuh, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Sabtu (1/6). Kecelakaan ini juga mengakibatkan seorang pembonceng sepedamotor tewas seketika di lokasi kejadian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Refdi Andri, mengatakan kecelakaan banyak terjadi di arus mudik Pulau Jawa. Masyarakat di luar Pulau Jawa lebih dominan mengakses kendaraan umum laut dan udara.

“Pada umumnya di Sumatera dan pulau lainnya juga relatif sama. Ya memang banyak mereka (masyarakat di luar Pulau Jawa) mudik dari jalur laut dan udara,” kata Refdi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (6/6).

Baca Juga

Karena masyarakat di luar Pulau Jawa banyak yang menggunakan kendaraan umum laut dan udara, kecelakaan pun tidak terlalu menonjol. Jumlah kendaraan darat semua dominan di Pulau Jawa yakni sekitar 60 persen, artinya yang beroperasi sebagian besar di Pulau Jawa. 

Korlantas mencatat untuk jumlah kasus kecelakaan pada 2018 lalu berjumlah 1.086 kasus dalam rentang waktu H-7 hingga H 1 Lebaran. Dalam rentang waktu yang sama pada 2019 ini, kasus kecelakaan jumlahnya hanya 410 kasus. Ini artinya turun hingga 62 persen.

Kemudian untuk korban meninggal dalam kasus kecelakaan tersebut, pada 2018 berjumlah 227 orang, dan pada 2019 berjumlah 97 orang. Jumlah ini menurun hingga 57 persen. Begitu pun untuk korban luka ringan dan luka berat, juga mengalami penurunan hingga di atas 60 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement