Kamis 06 Jun 2019 09:19 WIB

Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Jatim Menurun Drastis

Kecelakaan lalu lintas mulai H-7 hingga hari H Lebaran menurun drastis di Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Reiny Dwinanda
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan data hasil Operasi Ketupat mulai H-7 hingga hari H Lebaran 2019 di wilayah Jawa Timur. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan signifikan terkait jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.

"Pada 2018, dalam kurun waktu yang sama, jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 282 kasus, sementara pada 2019 jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 97 kasus atau turun 66 persen," kata Barung di Surabaya, Kamis (6/6).

Baca Juga

Secara kualitatif, menurut Barung, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di Jatim juga menurun drastis. Pada 2018, tepatnya pada H-7 hingga hari H Lebaran 2019, korban meninggal dunia akibat laka lantas di Jatim mencapai 31 orang, sementara pada 2019 angkanya menurun menjadi 11 orang. Artinya, penurunannya mencapai 65 persen.

Tidak hanya itu, menurut Barung, jumlah korban luka berat dan luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas di Jatim juga mengalami penurunan. Pada 2018, jumlah korban luka berat akibat kecelakaan lalu lintas di Jatim, pada periode yang sama, mencapai 33 orang. Tahun ini, angkanya menurun menjadi 15 orang atau turun 55 persen.

Barung mengatakan, jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka ringan juga menurun pada Operasi Ketupat di periode yang sama. Tahun lalu jumlahnya mencapai 408 orang, sementara tahun ini menurun menjadi 140 orang.

"Turun 66 persen," ujar Barung.

Barung menjelaskan, jika dilihat dari jenis kendaraan bermotor, sepeda motor menjadi yang terbanyak terlibat kecelakaan lalu lintas pada periode tersebut. Ia mengungkapkan, ada 123 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor pada periode tersebut.

"Jumlah tersebut menurun 66 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 361 kasus," ungkapnya.

Sementara itu, untuk mobil barang, pada 2019, ada 16 kasus kecelakaan yang melibatkan mobil barang. Jumlah itu, menurut Barung, menurun 65 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 46 kasus.

Demikian juga kecelakaan yang melibatkan mobil penumpang. Jumlah kasusnya menurun hingga 51 persen. Pada 2019, kasusnya mencapai 55 kasus, sementara tahun ini 27 kasus.

Begitu juga kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus, tahun ini menurun 58 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu ada 12 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus.

"Sementara itu, tahun ini hanya 5 kasus," kata Barung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement