REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak menutup pintu bagi masyarakat luar daerah yang ingin datang ke ibu kota usai Lebaran 2019. Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku pemprov akan berupaya menampung mereka yang datang ke ibu kota.
"Di banyak tempat itulah saya menganjurkan agar prinsipnya sama kita memberikan pelayanan jasa bina kependudukan," katanya di Jakarta, Rabu (6/5).
Anies mengatakan pendataan terhadap warga pendatang itu perlu dilakukan. Mantan menteri pendidikan itu melanjutkan, pendataan terhadap warga pendatang tidak berarti pemerintah membatasi masyarakat luar daerah yang akan masuk ke ibu kota.
Anies berpendapat datangnya penduduk luar daerah ke ibu kota merupakan hak setiap warga negara. Dia mewajarkan keputusan mereka untuk datang ke Jakarta mengingat ibu kota menjadi magnet bagi setiap orang untuk mengadu nasib memperbaiki perekonomian mereka.
Menurut Anies, masyarakat otomatis akan mendatangi daerah yang memiliki permintaan tenaga kerja besar. Sebabnya, kebijakan di setiap daerah tentang ketersediaan lapangan pekerjaan biasanya serupa.
"Di tempat yang banyak permintaan tenaga kerja, di situlah mereka nanti akan datang dan mencari pekerjaan, mencari peluang ekonomi," imbuh Anies.
Mantan rektor Paramadina itu mengaku bersukur kondisi pembangunan di daerah saat ini sudah mulai merata. Pembangunan infrastruktur juga sudah dilakukan hingga ke daerah-daerah. Artinya, kesempatan untuk sejahtera tidak hanya di Jakarta tapi ada di banyak tempat lain.
"Jakarta punya daya tarik dari kota lain di Indonesia. Saya berkali-kali menegaskan bahwa dapat pekerjaan di mana saja baik di Surabaya, Medan, Jogja, Bandung, maupun di Jakarta adalah hak warga negara. Karena itu Jakarta sama kebijakannya," jelas Anies.