Rabu 05 Jun 2019 14:37 WIB

Istana: Polisi Belum Deteksi Jaringan Pelaku Teror Kartasura

Pelaku bom bunuh diri bergerak secara perorangan, tak berkaitan jaringan teroris.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Bersama Majukan Bangsa. Kepala Staff Presiden Moeldoko menghadiri malam penganugerahan Tokoh Perubahan 2018 di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Bersama Majukan Bangsa. Kepala Staff Presiden Moeldoko menghadiri malam penganugerahan Tokoh Perubahan 2018 di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebutkan bahwa kepolisian belum bisa mendeteksi jaringan yang dianut oleh pelaku teror bom bunuh diri di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6) malam. Moeldoko mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri bergerak secara perorangan alias tidak tercatat memiliki kaitan dengan jaringan terorisme.

"Sehingga cukup sulit terdeteksi. Latar belakangnya juga baik, bukan dari lingkungan ekonomi sulit. Hanya dia pendiam. Apa yang menjadi garis perjuangannya, itu yang masih kita dalami ya," kata Moeldoko usai menghadiri halal bi halal di Istana Negara, Rabu (5/6).

Baca Juga

Meski begitu, Moeldoko memastikan bahwa pengamanan di tingkat nasional tetap dinaikkan menyusul kejadian bom kemarin lusa. Menurutnya, pengamanan Lebaran 2019 sebetulnya sudah cukup bagus. Namun kejadian teror yang sempat terjadi meningkatkan kewaspadaan.

"Untuk itu peristiwa Kartasura adalah sebuah momentum yang bagi kita, aparat kepolisian khususnya untuk mengambil langkah-langkah yang semakin baik ke depan agar tidak lagi terjadi," katanya. 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement