REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebutkan bahwa kepolisian belum bisa mendeteksi jaringan yang dianut oleh pelaku teror bom bunuh diri di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6) malam. Moeldoko mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri bergerak secara perorangan alias tidak tercatat memiliki kaitan dengan jaringan terorisme.
"Sehingga cukup sulit terdeteksi. Latar belakangnya juga baik, bukan dari lingkungan ekonomi sulit. Hanya dia pendiam. Apa yang menjadi garis perjuangannya, itu yang masih kita dalami ya," kata Moeldoko usai menghadiri halal bi halal di Istana Negara, Rabu (5/6).
Meski begitu, Moeldoko memastikan bahwa pengamanan di tingkat nasional tetap dinaikkan menyusul kejadian bom kemarin lusa. Menurutnya, pengamanan Lebaran 2019 sebetulnya sudah cukup bagus. Namun kejadian teror yang sempat terjadi meningkatkan kewaspadaan.
"Untuk itu peristiwa Kartasura adalah sebuah momentum yang bagi kita, aparat kepolisian khususnya untuk mengambil langkah-langkah yang semakin baik ke depan agar tidak lagi terjadi," katanya.