REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenis bom yang dibawa oleh pelaku bom bunuh diri di Pos Pantau I Tugu Kartasura, Sukoharjo, merupakan bom berdaya ledak rendah. Polisi menyimpulkan tersebut dari olah tempat kejadian perkara.
"Hasil kesimpulan sementara bahwa itu merupakan bom jenisnya low explosive. Dari serbuk-serbuk yang diketahui, kemudian dari sisa-sisa serbuk mesiu yang ada di TKP identik," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, pada konferensi pers yang dilakukan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6).
Polisi juga memakai hasil temuan yang ada di kediaman orang tua pelaku dan hasil analisa dari tim Labfor Polri. Tim Labfor juga menemukan hal yang identik di semua temuan itu pada sisa-sisa serbuk bahan peledak di tubuh pelaku, ada di sekitar perut dan tangan kanannya.
"Yang bersangkutan menggunakan jenis bomnya adalah bom pinggang. Sehingga ketika terjadi ledakan, yang melukai yang bersangkutan adalah bagian perut maupun tangan sebelah kanan," kata Dedi.
Dedi menerangkan, tim Densus 88 bersama dengan Labfor Polri melakukan penyitaan beberapa barang di kediaman orang tua pelaku. Barang-barang yang disita itu, terdiri dari bahan kimia dan alat elektronik.
Kejadian bom bunuh diri terjadi di depan Pos Pantau I Tugu Kartasura, Sukoharjo, pada Senin (3/6) sekitar pukul 22.45 WIB. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku berjalan mengarah ke pos tersebut sekitar pukul 22.35 WIB dengan menggunakan kaos hitam, celana jeans, dan headset.
"Pelaku ini duduk di trotoar di depan pos kurang lebih lima-10 menit, perkiraan saksi, kemudian sekitar pukul 22.45 WIB terjadi ledakan yang cukup kencang," jelasnya.
Kemudian, sekitar 23.30 WIB, tim Inafis Polda Jateng melakukan pengecekan CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Dalam CCTC tersebut terlihat, pelaku meninggalkan sepeda motor shogun berwarna silver dengan nomor polisi AD 4051 WK sebelum menuju ke lokasi ledakan.