Selasa 04 Jun 2019 02:12 WIB

Bom Kartasura, Mabes Polri Tunggu Rilis Resmi Polda Jateng

Mabes Polri terus melakukan koordinasi dengan Polda Jateng.

Ilustrasi Bom Bunuh Diri
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Bom Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepala Biro Penerangan Polri, Brigjen Pol Dedi PrasetyoM mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari Densus 88 Antiteror Polri mengenai terjadinya dugaan bom bunuh diri di Pos Pengamanan Tugu Kartasura, Solo, Jawa Tengah, Senin (4/6) malam.

"Sabar, kami masih menunggu dari Densus dulu atau menunggu rilis resmi dari Kapolda Jateng. Saya sedang koordinasi dengan Jateng," kata Brigjen Dedi saat dihubungi, Senin malam.

Baca Juga

Sebelumnya terjadi kasus dugaan bom bunuh diri di Pos Pengamanan I Tugu Kartasura pada Senin sekitar pukul 22.20 WIB malam.

Awalnya ada seorang tak dikenal menggunakan kaos berwarna hitam dan celana jeans serta memakai headset berjalan menuju Pos Pengamanan Tugu Kartasura. Orang tersebut duduk di trotoar di depan pos.

Lalu sepuluh menit kemudian terjadi ledakan di depan pos yang mengakibatkan orang tersebut mengalami luka-luka. Belum diketahui orang tak dikenal tersebut merupakan korban atau pelaku peristiwa ledakan tersebut. 

Sejumlah petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pantauan di lapangan, tepatnya di pertigaan Tugu Tani, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, hingga saat ini terlihat Tim Inafis tengah meninjau bekas ledakan. Terlihat kondisi pos pantau bagian depan rusak.

Sementara itu, sejumlah petugas polisi lain mengamankan kondisi di sekitar TKP yang dipenuhi oleh warga yang melihat.  Sementara itu, sekitar pukul 00.26 WIB Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel terlihat mendatangi lokasi kejadian. Meski demikian, dia belum memberikan keterangan kepada awak media. 

 

 

 

 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement