Senin 03 Jun 2019 11:20 WIB

Bu Ani: Putih untuk Pohon Berkepak Sayap

Bu Ani tidak ingin menjadi rumput. Bu Ani ingin menjadi pohon.

Nasihin Masha
Foto:

Usai memberikan pidato testimoni di rumah duka – di hadapan Presiden Jokowi dan Presiden ke-3 BJ Habibie – dalam sekelebatan SBY tampak bingung hendak melangkah ke mana. Ada saat kosong sejenak. Tentu hal itu tak terjadi jika ada Ani di sisinya.

Suasana duka yang dalam begitu terasa di raut SBY. Matanya selalu sembab, dan tentu bengkak. Kadang tak kuasa menahan tangis. Namun sebagai pria yang lembut dan romantis, SBY tetap bisa berkomunikasi secara semiotik, melalui makna simbolik warna putih. Memberi pesan pada istrinya.

Melalui pakaian serba putih, SBY juga memperlihatkan kesadaran kulturalnya sebagai Muslim. Dalam tradisi Islam, kematian bukanlah bencana, tapi jalan menuju ke keabadian, kepada kehidupan yang sesungguhnya. Jalan menuju kepada kesucian. Karena itu, jenazah dikafani dengan kain warna putih.

photo
Bu Ani Hobi Fotografi: Ani Yudhoyono bersama Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelum dikuburkan, jenazah harus disucikan terlebih dahulu dengan dimandikan sekujur tubuhnya dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Bahkan, di kampung-kampung, jika ada orang sakit keras, ada kebiasaan memotong kuku si sakit.

Jika laki-laki, selalu dibersihkan rambut kumis dan jenggotnya. Sehingga saat kematian datang, semua sudah rapi. Tinggal dimandikan, lalu dikafani, dan kemudian disolatkan.

Semua bagian dari persiapan menuju Sang Pencipta: ruh menuju Ruh. Karena itu kematian bukanlah kengerian, tapi kebahagiaan. Keluarga akan ikut bahagia jika raut muka mayit dalam keadaan tersenyum, bersih, bercahaya. Karena makhluk akan bertemu Khaliknya, Sang Kekasih Sejati.

Setiap budaya memiliki tradisi sendiri tentang makna kematian dan ekspresi budayanya. Di Tiongkok, warna putih juga menjadi ekspresi budaya dalam menghadapi kematian. Dalam prosesi pengurusan jenazah, semua ornamen dan pakaian di Tiongkok akan serba putih.

photo
Bu Ani Penuh Semangat: Ibu Negara Ani Yudhoyono menyemangati ribuan anak-anak yang hadir dalam acara puncak peringatan Seabad Kebangkitan Nasional di lapangan Monas, Jakarta, Ahad (11/5/2008).

Demikian pula di India. Namun di Jepang berbeda lagi. Di negeri ini justru pilihannya pada warna hitam. Hitam juga menjadi tradisi dalam masyarakat Eropa. Hal ini berlaku sejak masa Imperium Romawi. Namun makin tren sejak ditradisikan oleh Ratu Victoria, Inggris, ketika suaminya meninggal pada 1861.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement