Sabtu 01 Jun 2019 14:08 WIB

Jenazah Ani Yudhoyono akan Dibawa ke Indonesia Ahad Pagi

Pemakaman jenazah Ibu Ani akan dibawa ke Indonesia dari Singapura pada Ahad pagi.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
(file foto) Ibu Negara Ani Yudhoyono saat jeda pengambilan gambar wawancara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
(file foto) Ibu Negara Ani Yudhoyono saat jeda pengambilan gambar wawancara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2010).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Ani Yudhoyono akan akan diterbangkan ke Tanah Air dari Bandara Cangi Singapura pada Ahad (2/6) pagi. Rencananya jenazah Ibu Ani akan dikebumikan pada Ahad (2/6) di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, dengan upacara militer.

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengungkapkan jenazah Ibu Ani Yudhoyono akan dibawa dari rumah sakit ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura untuk disemayamkan. "Rencananya, jenazah akan disemayankan di KBRI Singapura, sesaat setelah dimandikan dan disholatkan," katanya kepada wartawan, Sabtu (1/6).

Baca Juga

Keesokan harinya, lanjut Rachland, pada Ahad (1/6) pukul 06.00 jenazah akan dipersiapkan untuk diterbangkan ke Tanah Air dari Bandara di Singapura. Rencananya jenazah Ibu Ani akan tiba di Tanah Air pada pukul 08.00 WIB di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Jenazah Ibu Ani Yudhoyono setelah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma langsunh dibawa menuju Kediaman Puri Cikeas," ungkapnya.

Kemudian direncanakan setelah shalat dzuhur, jenazah Ibu Ani akan dibawa ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, untuk dikebumikan. Rachland menyebut jenazah Ibu Ani Yudhoyono akan dikebumikan dengan upacara resmi kemiliteran, sebagai penghormatan atas jasanya.

Ibu Ani Yudhoyono atau Kristiani Herrawati merupakan istri dari presiden ke enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Peran sebagai Ibu Negara dijalankan sangat baik oleh Ibu Ani selama SBY menjabat sebagai presiden sejak 2009-2014.

Sejak 2 Februari lalu Ibu Ani dikabarkan telah mengidap penyakit kanker darah atau leukimia stadium empat. Setelah dirawat hampir lima bulam di University Hospital Singapura, untuk menjalani medical treatment akhirnya pada Sabtu (1/6), pagi Ibu Ani menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat masuk dalam kondisi kritis sejak Jumat malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement