REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut tanggal 1 Juni harus dijadikan momentum refleksi lahirnya Pancasila. Ia mengungkapkan, sebagai bagian panjang dari sejarah bangsa dalam merumuskan dasar negara, Pancasila memiliki nilai-nilai yang dapat diteladani dan dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tjahjo mengungkapkan, konsep dan rumusan awal "Pancasila" sebagai dasar negara Indonesia merdeka pertama kali dikemukakan oleh Ir Soekarno dalam pidato di depan sidang BPUPKI.
"Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Ir. Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapatkan sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh Mantan Ketua BPUPKI," kata Tjahjo dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (31/5).
Menurut Tjahjo, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. "Berbagai ucapan, menuliskan status di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan media sosial lainnya merupakan salah satu bentuk Peringatan Hari Lahir Pancasila," ungkap Tjahjo.
Tjahjo mengungkapkan, Pancasila bersifat universal, logis, dan dapat dipakai untuk mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Ia berpendapat, program-program yang dijalankan Pemerintah, seperti oleh Kemenristek Dikti, Kemenhan, dan Kemendikbud efektif untuk mencegah paham selain Pancasila.
"Sebagai contoh program Bela Negara oleh Menteri Pertahanan, kemudian Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam menjalankan program membumikan Pancasila dengan pendekatan yang tegas, akomodatif, selektif di kalangan lampus yang berhasil meredam paham-paham selain Pancasila, serta program yang dijalankan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam membumikan Pancasila di kalangan Pelajar," ungkap Tjahjo.
Tjahjo mengucapkan selamat Hari Lahir Pancasila dengan mengutip pernyataan Proklamator yang juga Presiden Pertama Republik Indonesia.
"Selamat Hari Lahir Pancasila. Kuat karena bersatu, bersatu karena Kuat," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
