Selasa 28 May 2019 23:45 WIB

Kemenpar Ajak Sukabumi dan Mojokerto Kembangkan Desa Wisata

Kemenpar mendorong Sukabumi dan Mojokerto kembangkan desa wisata

Pengunjung menikmati keindahan air terjun di kawasan wisata alam Geopark Curug Cimarinjung, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (16/12/2018).
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Pengunjung menikmati keindahan air terjun di kawasan wisata alam Geopark Curug Cimarinjung, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (16/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong masyarakat khususnya di dua daerah yakni di Sukabumi, Jawa Barat dan Mojokerto, Jawa Timur untuk mengembangkan desa wisata. Kepala Bidang Pengembangan Masyarakat Pariwisata Kemenpar Ambar Rukmi mengatakan dua lokasi tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata desa.

Oleh karena itu, Kemenpar menggelar Bimbingan Teknis Pengembangan Desa Wisata di dua lokasi tersebut yakni di Hotel Santika Sukabumi, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dan di Sanggar Bhagaskara, Desa Wisata Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa wisata agar mereka mampu berinovasi dan mengembangkan potensi desa," katanya, Selasa (28/5). Tak kalah penting kata dia, komitmen dan peran kepala desa untuk mensinergikan program pengembangan desa wisata dengan pihak-pihak lain.

"Untuk membangun dan mengembangkan desa wisata perlu komitmen antara kepala desa kemudian masyarakatnya. Karena dalam hal ini Kemenpar hanya sebatas fasilitator dan motivator," kata Ambar.

Ia juga mengingatkan pentingnya masyarakat desa untuk menerapkan konsep sapta pesona untuk menyambut wisatawan yang datang. Sapta pesona terdiri dari tujuh unsur yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.

Caranya, kata Ambar, bisa dimulai dengan menyediakan fasilitas umum beserta pelayanan yang baik kepada wisatawan. "Misalnya menyediakan minuman selamat datang atau welcome drink khas desa ini," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Ambar, ketersediaan homestay dengan fasilitas kamar tidur yang baik harus disediakan. Lalu kamar mandinya juga harus layak bagi wisatawan baik asing maupun lokal.

"Semua hal ini perlu diperhatikan oleh semua masyarakat, perangkat desa, serta dinas pariwisata setempat. Ini cara agar desa ini tidak hanya menjadi tempat transit. Tapi juga bisa menjadi fokus destinasi wisata bagi wisatawan," ujarnya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement