REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 958 personel gabungan dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub), Pemadam Kebakaran (Damkar), Pokdar Kamtibmas, Pramuka, serta tim gabungan PMI, Sentral Komunikasi (Senkom), dan ORARI, dikerahkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Jaya 2019 di Kota Depok. Operasi Ketupat akan dilaksanakan selama 13 hari mulai 29 Mei hingga 10 Juni 2019.
"Ini merupakan operasi kemanusiaan, digelar setiap tahun menghadapi Hari Raya Idul Fitri. Pengamanan yang akan dilakukan meliputi tempat objek vital dan pengamanan arus mudik, serta arus balik," ujar Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Jaya 2019 di Lapangan Balai Kota Depok, Selasa (28/5).
Didik menjelaskan, sebanyak lima Pos Pengamanan (Pos Pam) dan satu Pos Pelayanan (Pos Yan) juga dibuat di beberapa tempat keramaian di Kota Depok. Adapun lokasi Pos Pam berada di Margo City, Pertigaan Jalan Juanda, Cububur, Cimanggis, dan Simpang Limo.
"Saat malam takbiran dan Shalat Idul Fitri berlangsung, kami bersama unsur Forkopimda lainnya, akan melakukan pengamanan. Selain itu, mereka juga melakukan pemantauan situasi keamanan di wilayah Depok," jelas Didik.
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna menyatakan, pemerintah terus mendukung penuh kegiatan yang dilakukan Polresta Depok. Semua unsur pemerintah termasuk Satpol PP, Dishub, dan Damkar Depok, akan dilibatkan.
"Kami mendukung langkah teman-teman Polri dan TNI dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bersama tim. Semoga selama 13 hari ke depan Depok aman dan tertib," pungkas Pradi.