REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Jawa Barat menangkap oknum dokter di Kota Bandung lantaran diduga menyebarkan kabar hoaks di akun Facebook-nya. Tersangka DS diketahui seorang dokter spesialis yang menjalankan tugas medisnya di RS Hasan Sadikin Bandung dan RS AMC.
"Kita sangat menyayangkan apa yang dilakukan tersangka menyebarkan berita hoaks di media sosial," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Pol Samudi, SiK kepada para wartawan, Selasa (28/5).
Dalam akun Facebook-nya, DS mengunggah sebuah informasi seorang remaja meninggal ditembak polisi. Unggahan tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei lalu. Isi kabar tersebut yaitu
Malam ini Allah memanggil hamba-hamba yang dikasihinya. Seorang remaja tanggung, menggunakan ikat pinggang berlogo OSIS, di antar ke posko mobile ARMII dalam kondisi bersimbah darah. Saat diletakkan distretcher ambulans, tidak ada respons, nadi pun tidak teraba. Tim medis segera melakukan resusitasi. Kondisi sudah sangat berat hingga anak ini syahid dalam perjalanan ke rumah sakit. Tim medis yang menolong tidak kuasa menahan air mata. Kematian anak selalu menyisakan trauma. Tak terbayang perasaan orangtuanya.... Korban Tembak Polisi, Seorang Remaja 14 Tahun Tewas.
"Apa yang ditulis tersangka di akun FB nya tidak benar. Kita menyayangkan seorang yang berpendidikan tinggi menyebarkan hoaks di media sosial," ujar Samudi.
Samudi mengungkapkan, unggahan DS di FB nya akan memicu kebencian masyarakat terhadap institusi Polri. Ia menyangkan apa yg dilakukan tersangka yang memiliki gelar akademis tinggi tersebut.
"Kita sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh seorang oknum dokter ini. Seharusnya dia membantu pemerintah dalam memberikan penyejukan, pemahaman dan edukasi ke masyarakat pengguna media sosial. Kami sangat menyayangkannya," kata dia.
Menurut Samudi, tersangka DS ditangkap pada Senin (27/5). Saat ditangkap tersangka tak melakukan perlawanab dan langsung diboyong ke Polda Jabar.