Selasa 28 May 2019 15:59 WIB

3.191 Personel Gabungan Siap Amankan Arus Mudik Bali

Operasi Ketupat Agung 2019 di Bali dilakukan selama 18 hari.

Pemudik antre masuk bus di Terminal Mengwi, Badung, Bali, Senin (27/5/2019).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pemudik antre masuk bus di Terminal Mengwi, Badung, Bali, Senin (27/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak 3.191 personel gabungan dalam Satgas Operasi Ketupat Agung 2019 dari Polda Bali, Polres/Polresta, dan TNI, serta Dinas Perhubungan, Jasa Marga, serta dinas terkait lainnya siap mengamankan masyarakat Bali yang mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah. Untuk Bali, Operasi Ketupat Agung 2019 dilakukan selama 18 hari, terhitung dari 29 Mei sampai 15 Juni 2019.

"Kita lakukan bersama-sama seluruh stakeholder, bisa dilihat hari ini yang mengambil apel ada dari Pangdam, kemudian pemeriksaan pasukan oleh Gubernur Bali, kemudian kita lanjutkan bahwa di Bali tidak potensial terjadi kerusuhan," kata Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Petrus Golose dalam apel gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2019, di Lapangan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Selasa (28/5).

Baca Juga

Untuk Bali, Operasi Ketupat Agung 2019 dilakukan selama 18 hari, terhitung dari 29 Mei sampai 15 Juni 2019. Operasi ini akan melibatkan 3.191 personel gabungan yang meliputi 400 personel Polda Bali, 1.338 personel Polres/Polresta se-Bali, dan 1.453 personel dari lintas-instansi/dinas.

Operasi Ketupat dilakukan serempak seluruh Indonesia, yang akan digelar selama 13 hari mulai dari 29 Mei 2019 hingga 10 Juni 2019. Namun, Golose, menambah dua hari untuk operasi di Bali.

Peralatan yang juga dipersiapkan untuk Operasi Ketupat Agung antara lain Ranmor R2 Raimas (Brimob sebanyak enam unit), Ranmor R4 Patroli (Ditsamapta sebanyak tiga unit, Pamobvit sebanyak tiga unit) Kapal C3 (dua unit) dan masih banyak lagi perlengkapan yang menunjang pengamanan arus mudik.

Operasi Ketupat Agung dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek, di antaranya kesehatan, keamanan, dan keselamatan saat pelaksanaan tugas. Polda Bali beserta para pemangku kepentinganakan melakukan operasi terpadu pada pos-pos masuk, di antaranya Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, dan beberapa titik lain.

"Kegiatan operasi ini telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, dari 2017 sampai saat ini tidak ada penumpukan pemudik karena kita telah bekerja sama dengan dinas perhubungan, demi kelancaran arus mudik dari warga di Bali, dan tidak ada hal-hal signifikan selama tiga tahun ini," kata Golose.

Sementara itu, pihak ASDP Pelabuhan Padang Bai, Bali, juga mulai mengantisipasi arus mudik lebaran dari Pulau Lombok, NTB, menuju Pulau Bali dan Pulau Jawa. Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem, Bali saat ini telah mempersiapkan angkutan penyeberangan kapal feri dan kapal cepat antarpulau untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

"Kegiatan rutin tahunan itu tidak terlepas dari peranan Pos TNI AL Candidasa, Pangkalan TNI ALDenpasar, dalam memberikan dukungan pengamanan," kata Komandan Pos TNI AL Candidasa, Peltu Mes Martin Sovyandi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement