Selasa 28 May 2019 15:28 WIB

Kendaraan Mudik di Jalan Tol Ngawi-Kediri Diprediksi Naik

Puncak arus mudik di jalan tol Ngawi-Kertosono-Kediri diprediksi H-3 Lebaran.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nur Aini
Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Trans-Jawa ruas Ngawi-Kertosono di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (12/11/2018).
Foto: Antara/Siswowidodo
Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Trans-Jawa ruas Ngawi-Kertosono di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (12/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), Iwan Moedyarno mengungkapkan, prediksi puncak arus mudik  di Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri terjadi pada tiga hari menjelang Lebaran atau 2 Juni 2019.

Menurut Iwan, sebanyak 22.994 kendaraan akan memanfaatkan Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri. Dengan kata lain, akan mengalami kenaikan sebesar 266 persen dibandingkan lalu lintas normal. Adapun jumlah kendaraan lalu lintas di hari biasa berkisar 6.281 buah per harinya.

Baca Juga

Ia juga mencatat akan ada beberapa titik yang berpotensi terjadi kepadatan. Titik-titik tersebut seperti di GT Madiun, GT Nganjuk, Tempat Istirahat (TI)a tau Rest Area 626 A, 626 B, 597 A, 597 B, dan 640 A/B Fungsional.

Untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan, Iwan berencana mempercepat distribusi informasi. Hal tersebut dilakukan melalui 5 VMS, 65 CCTV, Twitter, dan Call Center di 08113373301. 

Selain itu, Iwan menyebutkan, pihaknya juga menyiapkan layanan pengisian kartu elektronik di Rest Area 597 A/B dan 626 A/B serta GT Madiun. "Bila terjadi antrean panjang di gerbang tol, maka kami mengubah gardu entrance menjadi gardu exit serta mengoperasikan mobile reader,” ujarnya.

Sementara ihwal rest area, Iwan mengungkapkan, Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri saat ini memiliki enam tempat. Angka itu termasuk dua di antaranya yang masih bersifat fungsional. Meski demikian, lokasi-lokasi tersebut tetap akan memiliki layanan kesehatan gratis saat mudik nanti. 

Iwan juga telah menambah kapasitas toilet menjadi masing-masing 12 bilik wanita. Kemudian enam bilik pria, dan sembilan urinoir, serta toilet difabel.

Di sisi lain, Iwan menilai, perjalanan di tol akan menjadi titik jenuh oleh sebagian pengemudi. Salah satu alasannya jarak tempuh yang cukup jauh. Dari situasi ini, Iwan pun menegaskan, akan memerhatikan faktor keselamatan pemudik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement