REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Politikus Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain mengklaim tak mendengar adanya complain dari 25 DPRD I Golkar. Apalagi, meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mundur dari jabatannya di partai.
“Saya tidak menemukan komplain dari 25 DPD I yang meminta Ketua Umum untuk mundur karena dinilai gagal dalam mencapai target di pemilu 2019. Ini menjawab pernyataan Aziz Samual yang sebelumnya menyatakan bahwa sebanyak 25 DPD I Partai Golkar mengehendaki percepatan Munas Golkar,” kata Ketua Korbid Hankam, Hukum & Ham, Luar Negeri, Diaspora dan Ekonomi Pedesaan melalui siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/5).
Sebaliknya, ketua Korbid Hankam, Hukum & Ham, Luar Negeri, Diaspora dan Ekonomi Pedesaan DPP Partai Golkar itu mengaku mendengar ada apresiasi secara terbuka disampaikan dari DPD I yang merasakan kerja keras Ketua umum Airlangga. Misalnya dari DPD Jabar yang menyampaikan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto telah menyelamatkan Golkar dari keterpurukan.
Kemudian DPD Jawa Timur Zainudin Amali yang mengapresiasi Airlangga yang sudah berhasil memompa semangat kader untuk berjuang dalam pemilu serentak kemarin. “Ditambah lagi dari beberapa DPD Golkar lain, seperti Sultra dan NTT dan lain-lain,” kata Happy.
“Karena itu saya juga tidak sependapat jika Ketua Umum Airlangga dinilai gagal dalam pemilu kemarin,” tambah Happy.
Ada beberapa alasan Happy mengemukan pendapatnya itu. Pertama, Airlangga menjadi ketua umum dikala Golkar sedang diterpa badai dualisme kepemimpinan. Kedua, Baru pertama dalam sejarah Golkar pascareformasi berhasil mengusung capres dan wapres menjadi pemenang pemilu dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Ketiga, pencapaian Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga itu menunjukkan semangat kerja kader dan mesin partai yang solid dan efektif. Bahkan ditengah kondisi partai yang beberapa tokohnya di level nasional dan daerah tertimpa berbagai kasus hukum dengan KPK.