Senin 27 May 2019 12:09 WIB

Mahasiswa UMM Ciptakan Sepatu 4 in 1

Umumnya wanita mengeluh ketika bepergian membawa terlalu banyak sepatu.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan sepatu 4 in 1. Produk bernama Setiawan Mungil (Sepatu Batik Four in One Multifungsi)  ini akan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM-K)  Ristekdikti Tahun 2019.
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan sepatu 4 in 1. Produk bernama Setiawan Mungil (Sepatu Batik Four in One Multifungsi) ini akan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM-K) Ristekdikti Tahun 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan sepatu 4 in 1. Produk bernama Setiawan Mungil (Sepatu Batik Four in One Multifungsi) ini akan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Ristekdikti Tahun 2019.

Penciptaan ini bermula dari ide tiga mahasiswa program studi Manajemen, UMM. Antara lain Syahmi Kafin Fahreza, Dita Fomara Tuasikal, dan Muhammad Fitrah Ashary Bangun.

Baca Juga

Perwakilan tim Syahmi Kafin Fahreza menjelaskan, selama ini beragam jenis alas kaki diperuntukan berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi. Hal tersebut memungkinkan kebanyakan wanita untuk memiliki beberapa jenis alas kaki. Jika dihadapkan pada situasi yang berbeda dengan selang waktu yang berdekatan, maka akan merepotkan penggunannya.

"Karena membawa banyak alas kaki," kata Syahmi.

Di samping itu, Syahmi dan tim kerap menerima keluhan dari konsumen wanita. Jika berpergian, mereka selalu membawa banyak macam sepatu dan sandal. Dari masalah ini, pria yang jiga wirausahawan sepatu tersebut mencoba menciptakan produk all in one.

Menurut Syahmi, sepatunya memiliki empat bentuk dan fungsi. Beberapa di antaranya sebagai sneaker, wedjes, boot dan sandal. Selain itu, produknya juga menggunakan pesona batik untuk menyasar pasar internasional. Untuk memastikan hal itu, mereka telah melakukan survei ke mancanegara dan mendapatkan hasil yang positif.

Di antara pengalaman survei, Syahmi mengaku mendapatkan pengalaman menarik dari pemuda asal Jepang. Pemuda tersebut justru menawarkan diri untuk menjadi reseller sepatu tersebut. Bahkan, dia berjanji akan dibayar dengan harga yang lebih mahal.

Sebelumnya produk sepatu 4 in 1 dibanderol dengan harga Rp 700 ribu. Sementara pemuda Jepang tersebut menawarkan harga penjualan sekitar Rp 1,5 juta. "Negara Jepang memang sangat minat terhadap produk-produk inovasi, terlebih produk Setiawan Mungil ini sendiri menyentuh unsur kebudayaan Indonesia,” ujar anggota tim lainnya, Muhammad Fitrah Ashary Bangun.

Tidak hanya dibuktikan melalui survei, produk mereka juga beberapa kali diikut sertakan dalam perlombaan. Penghargaan yang pernah diterima di antaranya, Juara 1 National Bussines Plan Asia Andalas 2019, Juara 1 Expo National Bussines Plan Festival Universitas Kristen Satya Wacana 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement