Jumat 07 Jun 2019 05:27 WIB

Keanekaragaman Hayati Indonesia Terbesar di Dunia

Keanekaragaman hayati harus dikelola dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Pengujung melihat jenis tanaman di salah satu stan saat pembukaan Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2017 di Lapangan Banteng, Jakarta.
Foto: Mahmud Muhyidin
Pengujung melihat jenis tanaman di salah satu stan saat pembukaan Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2017 di Lapangan Banteng, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kasubid Sumber Daya Genetika Moh Haryono mewakili Direktur konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan keanekaragaman hayati (biodiversity) wilayah darat dan laut Indonesia tercatat terbesar di dunia. "Keanekaragaman ekosistem dari sisi daratan Indonesia nomor tiga di dunia setelah Brasil dan Hong Kong, namun jika digabung lautan dan daratan, maka Indonesia yang terbesar keanekaragaman hayatinya," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dia mengemukakan, keanekaragaman hayati Indonesia masing-masing setiap jenisnya mencapai lima persen dari keanekaragaman hayati dunia. Bahkan, ada yang diatas 10 persen berada di Indonesia.

Baca Juga

Mencermati hal itu, keanekaragaman hayati harus dikelola dan dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan tiga aspek yakni aspek sosial, ekologi, dan ekonomi. Kehidupan atau biota dari keanekaragaman hayati itu terdiri dari fauna, algae, flora dan mikro organisme.

Kepala Balai Besar KSDA Sulsel, Thomas Nifinluri pada kesempatan yang sama mengatakan, dalam peringatan Hari Kehati 2019, ia menggelar beberapa kegiatan diantaranya talkshow, demo aplikasi New OME, rilis satwa endemik dan Ramadhan street campaign. "Salah satu upaya menjaga dan melestarikan konservasi di lapangan dengan melakukan penangkaran rusa rakyat di Kabupaten Takalar, Sulsel," katanya.

Selain itu, ia juga mendorong Taman Burung Ko'mara berbasis masyarakat sehingga memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk melakukan penguatan regulasinya. "Ini juga akan memberikan penawaran sebagai objek wisata, karena itu perlu disiapkan sarana penunjang ya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement