Jumat 24 May 2019 20:13 WIB

Anies Angkat Keranda, Pengamat: Ini untuk Redam Amarah Warga

Anies Baswedan bahkan ikut mengangkat keranda warga yang menjadi korban aksi 22 Mei

Pemakaman Korban Kerusuhan di Tanah Abang.Sejumlah keluarga Widianto R Ramadhan (18) korban kerusuhan di tanah mengangkat keranda jenazah saat pemakaman di Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Pemakaman Korban Kerusuhan di Tanah Abang.Sejumlah keluarga Widianto R Ramadhan (18) korban kerusuhan di tanah mengangkat keranda jenazah saat pemakaman di Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Sosial M Chozin Amirullah menilai takziyah Gubernur Anies Baswedan bahkan ikut mengangkat keranda warga yang menjadi korban meninggal dalam kericuhan merupakan tindakan yang tepat dan terpuji.

"Langkah Anies sudah tepat, bukan sekadar ikut-ikutan angkat keranda dan takziyah, tapi inilah bentuk kontrol sosial untuk mengendalikan dan meredam kemarahan warga," kata Chozin di Jakarta, Jumat (24/5).

Chozin mengatakan kemampuan aparatur negara dan para petugas dalam mengendalikan situasi dan meredam kemarahan serta kekacauan yang terjadi merupakan faktor-faktor kunci penentu apakah sebuah kerusuhan dapat berkembang meluas ataukah tidak.

"Kehadiran negara atau gubernur mengeliminasi skenario martir yang dapat menciptakan eskalasi. Tanpa kehadirannya sangat mungkin situasinya dapat tereskalasi dengan luas," tambah Chozin.

Gubernur DKI Anies Baswedan bertakziah ke korban aksi 22 Mei dan ikut mengangkat keranda jenazah yang seorang korban, anak muda, warga kampung padat di Tambora. Anies hadir berseragam mewakili negara dan mewakili aparatur berseragam lainnya. Ia mendinginkan amarah dan mengembalikan akal warga untuk tenang kembali. Namun, tindakan Anies itu mendapat tanggapan negatif bahkan ejekan di media sosial.

"Ini bukan soal mengangkat keranda tapi ini soal menyejukkan kota," tandas Chozin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement