Kamis 23 May 2019 22:08 WIB

Dahnil: Prabowo Terbuka Bertemu dengan Jokowi, Asal ...

Dahnil menyebut Prabowo tak berkompromi dengan temuan kecurangan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Jubir BPN 02 Dahnil Anzar Simanjuntak bersama Anggota tim Pemenangan Prabowo-Sandi menyampaikan keterangan di Kartenegara, Jakarta, Rabu (17/4).
Foto: Republika/Prayogi
Jubir BPN 02 Dahnil Anzar Simanjuntak bersama Anggota tim Pemenangan Prabowo-Sandi menyampaikan keterangan di Kartenegara, Jakarta, Rabu (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pihak meminta agar calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bertemu untuk meredam tensi politik yang sempat memanas dua hari terakhir.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa Prabowo mempersilakan Jokowi jika ingin bertemu.

Baca Juga

"Kalau bertemu ya silakan Pak Prabowo terbuka ini kan rumah terbuka kapan saja dan Pak Jokowi juga tahu nomor telepon Pak Prabowo dan sebagainya," kata Dahnil di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Kamis (23/5).

Dahnil juga menuturkan bahwa pada prinsipnya Prabowo tidak menutup diri untuk bertemu dengan Jokowi. Apalagi tujuannya adalah untuk bersilaturahmi. Hanya saja Prabowo tidak ingin pertemuan tersebut dilakukan hanya untuk sekadar formalitas persepsi politik semata.

Selain itu, Dahnil menambahkan, Prabowo juga tidak ingin berkompromi dengan adanya temuan dugaan kecurangan dan ketidakadilan. Di antaranya seperti dugaan keterlibatan aparat dan ASN. Menurutnya Bagi Prabowo-Sandiaga  Pemilu bukan hanya soal menang dan kalah. "Ini tentang kualitas demokrasi," ujarnya.

Sebelumnya Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto meminta elite politik untuk melakukan silaturahim nasional setelah kericuhan yang terjadi pada 21 Mei hingga 22 Mei 2019. Pertemuan penting untuk persatuan dan kesatuan nasional.

Selain itu Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mendorong pertemuan antara Jokowi dan  Prabowo pascapenetapan hasil rekapitulasi Pemilihan Umum 2019. JK menilai, dialog tanpa perantara keduanya diperlukan untuk menurunkan tensi politik pascapengumuman kemenangan Jokowi-Ma'ruf. "Biar sama-sama berdialog, ya, harus langsung, tidak boleh pakai perantara kan dalam kondisi seperti ini," kata JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement