Kamis 23 May 2019 13:57 WIB

Sebelas Korban Kerusuhan Masih Dirawat di RSUD Tarakan

RSUD Tarakan menampung 168 korban kerusuhan sejak Selasa (21/5).

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Korban Kerusuhan di Rawat di RSUD Tarakan. Sejumlah petugas rumah sakit mencatat korban kerusuhan yang mendapat perawatan di RSUD Tarakan,Jakarta Pusat, Selasa (22/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Korban Kerusuhan di Rawat di RSUD Tarakan. Sejumlah petugas rumah sakit mencatat korban kerusuhan yang mendapat perawatan di RSUD Tarakan,Jakarta Pusat, Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 11 korban kericuhan 21-22 Mei masih dirawat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat hingga Kamis (23/5) siang. Sebelumnya rumah sakit ini menampung 168 korban kericuhan dari Selasa (21/5). 

Dari jumlah tersebut, terdapat korban meninggal tiga orang, yang masih menjalani perawatan ada 11 orang, serta sisanya sudah dipulangkan. Semua korban berjenis kelamin laki-laki.

Baca Juga

Sedangkan korban meninggal adalah AM (17 tahun) dan WRR (19 tahun) yang meninggal pada Rabu (22/5), serta S (30 tahun) yang meninggal Kamis (23/5) dini hari. Hingga saat ini, pihak RSUD masih belum bersedia memberikan keterangan resminya.

Sejak Selasa (21/5) sore, RSUD Tarakan menerima korban kericuhan pada aksi massa di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Akibat dari kericuhan yang terjadi dalam waktu berbeda di beberapa titik, korban bergelombang masuk ke RSUD Tarakan setidaknya sampai Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei terjadi di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kepolisian mengamankan setidaknya 69 terduga provokator pada peristiwa kericuhan antara massa dengan petugas keamanan.

"Massa yang tadi (di Bawaslu) sudah terurai pukul 03.00 WIB oleh petugas. Dari insiden itu, Polda Metro Jaya mengamankan 58 orang yang diduga provokator dan saat ini sedang kita dalami," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Pada saat yang tak jauh berbeda, massa dengan jumlah sekitar 200 orang berkumpul di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat. Kericuhan kembali terjadi hingga pukul 05.00 WIB. Massa melemparkan batu, molotov, petasan, dan botol ke arah petugas keamanan dan dibalas dengan gas air mata.

"Kami amankan 11 orang dari ratusan massa itu yang diduga provokator. Saat ini sedang didalami di Polda Metro Jaya," jelas Iqbal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement