REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Kamis dini hari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, masih menerima beberapa korban luka akibat bentrok antara massa dengan aparat keamanan di sekitar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 03.05 WIB, dua korban bentrok dari aksi 22 Mei 2019 dibawa dengan ambulans ke RSUD Tarakan Jakarta untuk mendapatkan perawatan.
Kedua korban adalah Gilang Ramadhan (17) warga Kebon Kacang dan Fauzi Ilham (17) dari Sawah Besar, Jakarta, yang terkena gas air mata. Dari data yang dipasang di depan ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Tarakan, jumlah korban bentrok antara massa dan aparat tercatat sudah mencapai 165 orang.
Slamet mengatakan, Tanah Abang masih ramai pada Kamis dini hari. Ia bersama teman-temannya sudah berada di sana sejak Rabu (22/5) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Langsung saya bawa ke sini pas kena gas air mata," kata Slamet, warga Mangga Dua yang membawa rekannya ke rumah sakit tersebut.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjenguk korban bentrok pada Rabu (22/5), sekitar pukul 22.30 WIB. Dia menyebutkan RSUD Tarakan sudah merawat setidaknya 161 korban.
"Ada dua orang yang meninggal. Itu tadi pagi, bernama Adam (17) dan Widianto (18). Kemudian, ada 17 orang yang dirawat inap, perlu perhatian khusus, sedangkan sekitar 140 pasien yang terluka akibat bentrok sudah diperbolehkan pulang," katanya.