Kamis 23 May 2019 00:03 WIB

Aktivitas Perdagangan di Glodok tak Terpengaruh Aksi 22 Mei

Sebagian besar pedagang di Glodok menutup toko lebih cepat.

Suasana pengamanan di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa (21/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Suasana pengamanan di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas perdagangan di Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Jakarta Barat berjalan normal seperti biasa, Rabu (22/5). Perdagangan tidak terpengaruh aksi unjuk rasa.

Kegiatan jual-beli berlangsung seperti biasa. Pengunjung LTC Glodok berdatangan, namun sebagian besar pedagang menutup toko lebih cepat sekitar pukul 13.30 WIB sebelum waktu operasional berakhir pukul 19.00 WIB.

Baca Juga

"Memang sepi pengunjung sekarang ini karena takut keluar rumah. Tetapi toko masih tetap buka seperti biasa. Tetap melayani pembeli seperti biasa," ujar salah satu pedagang, Yuliana.

Meski sempat khawatir dengan aksi 22 Mei yang memicu bentrok meluas, Yuliana mengaku tidak khawatir beraktivitas karena aparat TNI-Polri telah menjaga kawasan LTC Glodok. Senada halnya dengan Wawan, salah satu pengunjung yang berangggapan kawasan LTC Glodok masih kondusif karena penjagaan ketat TNI-Polri.

"Beberapa tentara dan pihak keamanan dalam kelihatan berkeliling di sekitar gedung. Saya sendiri tidak merasakan kekhawatiran soal aksi 22 Mei," ujar Wawan.

Sementara itu, tepat di lantai UG terdapat sebuah televisi layar datar, yang menyiarkan saluran berita sebagai informasi kepada pengunjung untuk memantau situasi terkini dalam aksi 22 Mei. Pengunjung, pegawai, dan pedagang di pusat belanja LTC Glodok berkumpul untuk menyimak perkembangan terbaru dari aksi 22 Mei. Di depan pusat belanja tersebut, telah didirikan posko TNI-Polri.

Tampak sejumlah anggota TNI-Polri berjaga di dalam posko tersebut. Tak hanya itu, sebuah kendaraan taktis dan tempur Anoa milik TNI juga telah disiagakan di depan LTC Glodok, guna membantu pengamanan ibu kota saat pengumunan hasil pemilu 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement