REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi puncak menolak pemilihan umum (Pemilu) yang curang akan digelar pada Rabu (22/5). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, besok pengaturan lalu lintas akan bersifat situasional dengan melihat jumlah massa yang akan hadir.
"Rekayasa lalu lintas bisa kita tutup, bisa alihkan. Untuk saat ini di depan Bawaslu sudah kita tutup ya dan kita alihkan semua dari menuju dan ke Bawaslu untuk melewati jalan lain. Malam ini sudah akan kita buka lagi. Kalau besok situasional," ujar Argo di lokasi aksi, Jakarta Pusat, Selasa (21/5) malam.
Meski aksi pada hari ini terlambat dari waktu yang telah ditentukan, Argo menilai aksi tersebut berlangsung kondusif. Meski begitu, ia menganggap hal tersebut wajar karena digelar pada saat bulan Ramadhan.
Ia pun meminta panitia Aksi 22 Mei besok untuk terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Agar puncak aksi besok dapat berlangsung dengn kondusif.
"Kita sama-sama komunikasi dan kita bisa menyelesaikan dengan baik. Kita berharap ke depan tidak ada halangan apapun tetap melaksanakan semua kegiatan," ujar Argo.
Berdasarkan pantauan, peserta aksi berangsur meninggalkan kawasan sekitar kantor Bawaslu RI. Sejumlah kendaraan sudah bisa melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Selain itu, lalu lintas di Jalan Wahid Hasyim yang saat aksi ditutup, saat ini juga sudah kembali dibuka.