REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah partai-partai lain justru semakin melejit, atau minimal mempertahan posisi perolehan kursi dalam Pileg sebelumnya. Partai Nasdem misalnya yang naik dua digit, atau mampu menaikkan posisi yang semula berada pada urutan 7 menjadi 5 besar.

Melihat hasil rekapitulasi suara nasional yang diperoleh partai Golkar setelah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (21/5) lalu. Partai Golkar justru mengalami penurunan perolehan suara nasional yang signifikan dibandingkan persentase perolehan suara di Pileg 2014. Kondisi ini hampir terjadi di seluruh daerah pemilihan se-Indonesia.

Kader muda Partai Golkar, Donny Manurung, menilai fenomena ini mencerminkan partai Golkar sebagai partai besar, di bawah komando Airlangga telah turun kelas. Donny menganggap hasil yang dicapai partai yang berlambang pohon beringin saat ini, merupakan kegagalan.

“Apa manisnya coba, malah menurut saya, tak dapat disangkal Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar) ini gagal. Telah buat kalender politik Golkar rugi, tidak melesat,” kata Donny dalam rilisnya, Selasa (21/5).

Dia mengatakan, dengan hasil perolehan suara Golkar yang tidak merata ini menjadi alarm tatkala harus segera dievaluasi. “Ini saya bukan memancing-mancing, tapi ini kan bicara performa politiknya pak Airlangga,” kata dia menambahkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika